Survei: Game Bukan Lagi Buat Para Kesepian

E3 2013, ajang pameran game bergengsi
Sumber :
  • REUTERS/Gus Ruelas
VIVAnews
340 Mayat Ditemukan di Rumah Sakit Gaza yang Hancur, PBB Menuntut Penyelidikan Independen
- Para pemain game (gamer) selalu diidentikkan dengan kesepian dan antisosial. Zaman berubah. Survei baru membuktikan bahwa gamer lebih sosial dan memiliki lebih banyak teman.

Ramalan Zodiak Rabu 24 April 2024, Sagitarius: Hubungan dengan Kekasih Tidak Sehat Hari Ini

Sepanjang dua dekade, orang yang suka game dianggap tidak memiliki teman. Mereka kebanyakan adalah remaja, berjenis kelamin laki-laki dan biasa hidup menyendiri bermain game. Paradigma itu dipatahkan  oleh survei yang dilakukan Entertainment Software Association.
Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach


Dilansir
USAToday
, Jumat 6 Juni 2014, survei tersebut menunjukkan bahwa rata-rata gamer memiliki umur 31 tahun. Untuk urusan gender, angkanya tidak terpaut jauh. Pria memang mendominasi game tapi hanya 52 persen, sedangkan sisanya adalah gamer wanita.


Di antara para pekerja muda yang aktif, sekitar 73 persen mengaku bermain game sejak 60 hari terakhir. Hasil yang sama jika dibandingkan dengan 62 persen remaja dan 41 persen anak baru gede.


Survei ini dilakukan di Amerika pada Maret lalu dengan melibatkan 1.227 orang yang berusia di antara 13 sampai 64 tahun.


Temuan yang mengejutkan adalah ternyata para pemain video game itu memiliki kehidupan sosial yang lebih gaul ketimbang non-gamer. Mereka bahkan memiliki edukasi yang lebih tinggi, lebih optimistis menjalani hidup, merasa nyaman dan sukses. Mereka juga mengaku sangat dekat dengan keluarga mereka dan tidak merasa kesepian.


"Industri game semakin populer di masyarakat dalam kurun dua puluh tahun terakhir. Gamer berubah, dari antisosial dan tidak terbuka menjadi ajang gaul dan pusat sebuah budaya pop," ujar Sejarawan, Neil Howe.


Menurut Howe, mereka yang berusia 18 hingga 33 tahun, yang biasa disebut generasi Millenial, menganggap diri mereka sebagai gamer. Namun tidak demikian dengan mereka yang berusia di atas itu. "Bagi orang tua, kata 'gaming' masih terdengar abnormal," ujar Howe.


Para gamer yang terlibat dalam survei ini menunjukkan bahwa mereka masih terhubung dengan dunia luar, masih memiliki teman. Sebanyak 57 persen gamer menganggap teman adalah hal yang penting. Lalu 72 persen dari total responden juga menganggap bahwa mereka bermain game dengan teman.


"Para millenial itu memposisikan game sebagai alat hiburan utama. Namun game yang dimaksud adalah game yang lebih sosial, interaktif dan membuat mereka ketagihan," jelas Howe.


Kesuksesan Twitch, Netflix, online video Google dan Apple memberikan keuntungan lebih kepada para gamer untuk memanfaatkan teknologi itu. Dari data yang dipaparkan Entertainment Software Association, lebih dari 1 juta orang secara aktif melakukan streaming konten terkait video game.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya