Secret Service AS Cari Software Deteksi Sarkasme di Medsos

Media Sosial
Sumber :
VIVAnews
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
- Secret Service Amerika membuka tender untuk para pengembang software. Para pengembang ditantang untuk bisa membuat software yang bisa mendeteksi status dan tweet seseorang di sosial media.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Dilansir melalui
Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad
BBC , Jumat 6 Juni 2014, Secret Service Amerika saat ini menginginkan software system yang bisa menganalisa data di sosial media. Data yang dimaksud di antaranya adalah status atau tweet berbau sarkasme dan informasi negatif.


Selain mampu mendeteksi sarkasme, perangkat software itu juga harus bisa mengidentifikasi 'influencer' atau orang yang memulai sebuah isu merebak di sosial media. Bahkan software itu juga harus bisa menemukan pengguna akun yang memicu sentimen pada topik tertentu, serta bisa menerjemahkan konten dalam berbagai bahasa.


Data yang diperoleh harus real-time, mampu mengidentifikasi pola sarkasme yang ada dan menghadirkan data kompleks secara akurat dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.


Dalam keterangan resminya yang dikutip
BBC
, Secret Service mengatakan bahwa tujuan adanya analisis itu adalah untuk kepentingan beberapa misi, termasuk menjaga integritas ekonomi dan melindungi pemimpin negara, kunjungan kepala negara dan pemerintah.


Saat diwawancara oleh
Washington Post
, Ed Donovan, juru bicara Secret Service mengatakan bahwa mendeteksi sarkasme dan isu negatif merupakan satu di antara 16 atau 18 hal yang kami butuhkan.


"Software ini memungkinkan kami bisa memantau Twitter untuk kepentingan apa saja, termasuk isu penting yang menjadi tren di jejaring sosial," ujar Donovan.


Sayangnya, software yang digunakan oleh lingkungan Secret Service ternyata tidak selalu up-to-date. Tidak heran jika mereka mewajibkan pengembang software untuk membuat perangkat pendeteksi yang kompatibel dengan Internet Explorer 8. Microsoft merilis software IE8 itu pada 2006 lalu.


Menanggapi hal ini, Direktur Projek Teknologi dari Electronic Frontier Foundation, Peter Eckersley mengatakan bahwa ini merupakan proyek yang sangat sulit. Pasalnya tidak ada komputer yang dapat memahami kompleksitas dari berbagai macam percakapan di sosial media.


"Memang sulit untuk tidak sarkastik di media sosial. Ide Secret Service ini secara otomatis dan algoritmis harus mencari dan memeriksa setiap postingan di sosial media," paparnya.


Dinilai pihak pengembang lain, rencana Secret Service ini akan mampu melumpuhkan kebebasan berekspresi di dunia maya.


Pemenang tender dihadiahi kontrak 5 tahun. Proposal untuk tender ini ditunggu sampai 9 Juni. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya