85 Persen Wanita Ogah Gunakan Ponsel 2G

Smartphone
Sumber :
  • http://www.dailysylvia.com
VIVAnews
Pelita Air Klaim Tak Ada Kendala saat Angkut Penumpang Arus Balik Lebaran 2024
- Perkembangan teknologi internet terlihat mampu memberikan manfaat bagi kehidupan perempuan Indonesia. Dampak manfaat itu, perempuan Indonesia makin gandrung dengan internet dan ingin selalu terkoneksi online.

Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang dengan Harga Limit Rp809 Juta, Intip Spesifikasinya

Hasil survei
Pesan Vicky Prasetyo Jika Meninggal Dunia, Minta Hal Ini ke Keluarga
Transforming Womens Livelihoods Through Mobile Broadband kerja sama dengan Qualcomm Wireless Reach dan Vital Wave Inc menunjukkan 91 persen perempuan Indonesia bergantung pada ponsel untuk bekerja. Riset ini melibatkan 1.000 perempuan berponsel di beberapa negara, termasuk Indonesia.

"Koneksi dan keterhubungan telah menjadi kebutuhan prioritas perempuan Indonesia," ujar Nies Purwati,
Director of Government Affair
Qualcomm Indonesia menyampaikan hasil survei di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis 5 Juni 2014.


Hasil survei juga memperkuat koneksi sebagai prioritas utama. Nies mengatakan, separuh perempuan pengguna ponsel pintar Indonesia telah menggunakan broadband untuk aplikasi teks dan jejaring sosial.


"Dan 85 persen perempuan Indonesia menyatakan tak mau kembali ke ponsel lama yakni ponsel 2G, setelah mengetahui manfaat ponsel yang bisa mendukung akses broadband," papar Nies.


Kebutuhan perempuan Indonesia yang makin gandrung dengan internet juga dapat dilihat dari ketertarikan besar mereka untuk memiliki ponsel pintar.


"Ini konsisten dengan dua pertiga perempuan Indonesia mengungkapkan ingin memiliki smartphone. Tapi, hanya 33 persen yang punya rencana ingin beli smartphone dalam 2 tahun mendatang," kata dia.


Mengingat potensi itu, menurut dia, Qualcomm meminta semua elemen pemerintah dan pelaku industri untuk perlunya memperluas penggunaan internet.


"Dengan makin luas internet, mereka makin melihat manfaat internet. Misalnya untuk mendukung wirausaha dan tingkatkan keberhasilan di pendidikan sampai
digital literacy
," ujar dia.


Survei dilakukan dengan mewawancarai secara terstruktur 1.000 perempuan pekerja yang menggunakan perangkat mobile di Brasil, India, Indonesia, Tiongkok, dan Nigeria. Survei itu memberikan analisis di tiap negara yang disurvei atas nilai mobile broadband bagi para perempuan dalam memperoleh dan memperkuat kehidupan mereka.


Kategori perempuan yang disurvei yakni urban
entrepreneur
(perempuan kota yang mempunyai usaha),
young urban careerist
(perempuan muda mandiri),
work and family warrior
(perempuan profesional kota yang bekerja untuk kerja mendukung keluarga),
young rural
(perempuan desa yang berjuang meraih pendidikan online), dan
rural tradisionalist
(perempuan desa lebih tua yang bekerja dalam sektor tradisional). (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya