BlackShades Jangkiti 500 Ribu Komputer di Dunia

Ilustrasi ransomware/malware.
Sumber :
  • uk.reuters.com
VIVAnews
Prof Raymond Tjandrawinata Raih Top 3 Peneliti Bidang Farmasi di Indonesia
- Lembaga penegak hukum dari berbagai negara bergabung dan menggelar operasi besar-besaran untuk menyita 1.100 perangkat elektronik. Operasi ini dilakukan setelah ditemukannya perangkat perusak (
malware
Biasanya Kalem, Ternyata Beby Tsabina Bisa Juga Jadi Anak Motor
) BlackShades yang dianggap berhaya.
Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

BlackShade merupakan perangkat lunak yang disusupi ke dalam komputer dan berfungsi sebagai Remote Acces Tool
(RAT). Setelah korban menginstal software tersebut, peretas akan menguasai dan mencuri data komputer korban dari jarak jauh, bahkan mengakses kamera web yang ada di komputer.


Melansir
Los Angeles Times
, Rabu 21 Mei 2014, aparat penegak hukum dipusingkan selama beberapa hari kemarin karena diduga sedikitnya 100
hacker
terlibat dalam membuat, menjual, dan menggunakan
malware
komputer BlackShades itu.


"RAT adalah perangkat yang murah dan mudah digunakan namun kemampuannya cukup canggih.
Software
itu dapat memasuki wilayah pengguna komputer dan dapat mencuri data-data mereka meski dari jarak jauh," kata Jaksa AS di Manhattan, Preet Bharara.


BlackShades dapat mengetahui
password
email pengguna, memata-matai keseharian korban dengan webcam, dan bisa mengunci data seperti dokumen, foto, informasi perbankan milik pengguna sehingga korbannya tidak dapat mengakses masuk ke dalam file mereka sendiri.


Dalam memberantas kejahatan tersebut, pihak berwenang menggeledah 359 rumah yang diduga tempat tinggal para pelaku, dan menyita 1.100 perangkat elektronik seperti komputer, laptop, ponsel, router,
hard drive
eksternal, dan memori USB.


Menurut FBI, BlackShades telah dijual ke lebih dari 100 negara dan menginfeksi sekitar setengah juta komputer terhitung sejak September 2010 hingga April 2014. Penjualan tersebut meraup lebih US$350 ribu atau Rp4 miliar.


Negara yang terinfeksi oleh virus BlackShades sejak 2013 adalah Amerika, Jerman, Inggris, Belanda, dan Prancis. Amerika merupakan negara yang paling banyak terinfeksi, yakni sekitar 37 persen, disusul oleh Jerman sebanyak 13 persen. Tiga negara lainnya masing-masing hanya sekitar 9 persen dan 8 persen saja.


Saat ini, dikutip laman
Cnet
, pencipta BlackShades Alex Yucel dan Michael Hogue telah ditangkap oleh pihak berwenang dan didakwa atas kejahatan dunia maya yang telah dilakukan mereka.


Negara yang terlibat dalam operasi penangkapan dalang BlackShades ini yaitu Belanda, Belgia, Prancis, Jerman, Inggris, Finlandia, Austria, Estonia, Denmark, Kroasia, Italia, Moldova, Swiss, AS, Chili, dan Kanada. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya