Layanan OTT Diharap Dongkrak Kinerja Esia

Esia Luncurkan OTT Nonton Piala Dunia 2014
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Operator telekomunikasi Esia gencar meluncurkan layanan
Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik
over the top
(OTT). Setelah awal tahun lalu memperkenalkan
Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne
free conference call global , Esia kembali menelurkan satu layanan baru, VIVAll.
Daftar Tempat Charging Mobil Listrik di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2024


Layanan VIVAll kali ini memungkinkan pengguna menonton konten premium yang memanjakan pengguna mobile. Selain konten video premium pertandingan Piala Dunia 2014, VIVAll juga menghadirkan konten video dan streaming, hiburan, dan channel menarik lainnya.


Ditemui usai peluncuran aplikasi VIVAll pada perangkat mobile, Selasa 20 Mei 2014, Direktur Utama PT. Bakrie Telecom, Tbk, Jastiro Abi mengungkapkan layanan OTT bakal mengerek kinerja perusahaan.


"Ya ini akan memacu pertumbuhan Esia di kuartal kedua. Memang pada kuartal pertama agak menurun, karena kami tengah efisiensi dan restrukturisasi perusahaan," jelasnya di Hanggar Futsal, Pancoran, Jakarta.


Jastiro mengungkapkan, Esia berupaya terus merilis layanan lain. Ia menyebutkan tiap kuartal bakal lahir layanan baru dengan jenis yang berbeda-beda.


Esia, lanjutnya, juga tidak akan tergantung untuk mengembangkan layanan OTT secara mandiri. Jika memang terdapat layanan OTT yang potensial, Esia tak akan ragu untuk menggandengnya.


"Layanan OTT itu tak harus dikembangkan sendiri tiap tahun. Kalau memang sudah ada OTT, kenapa nggak dipakai saja," ujarnya.


Jastiro mengatakan layanan OTT yang akhir-akhir ini digeber Esia tak akan melenyapkan bisnis tradisional yaitu layanan voice dan data.


"Kita masih besar bundling voice. Tapi dengan layanan OTT, kami berharap bisa tumbuh dua kali lipat," katanya


Pendapatan Esia terbesar saat ini masih berasal dari suara dan data. Bahkan kontribusi keduanya mencapai 80% dari total revenue tahun lalu. Untuk urusan average revenue per user (ARPU) dari seluruh layanan yang ada (voice, sms dan data) sekitar Rp18 ribu.


Seperti diketahui, tahun lalu Bakrie Telecom mendapatkan kerugian Rp2,645 triliun. Jumlah pelanggan mereka pun naik tipis dari 11,7 juta pelanggan menjadi 12 juta. Tahun ini PT Bakrie Telecom hanya menargetkan penambahan 1 juta pelanggan sehingga di akhir 2014 nanti pelanggannya menjadi 13 juta. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya