Jutaan Ekor Babi Dibantai Virus Mematikan

Ilustrasi babi
Sumber :
  • REUTERS/Kacper Pempel

VIVAnews - Munculnya wabah virus pada babi, Porchine Epidemic Diarrhoea Virus (PEDv) telah membuat repot negara-negara Eropa. Virus yang juga menyebar cepat ke Kanada, Meksiko dan Jepang itu telah membunuh sedikitnya 7 juta ekor babi sejak tahun lalu. Prancis bahkan harus membatasi impor babi dan perkembangan babi karena virus mematikan itu.

Menurut stasiun berita BBC, Selasa 6 Mei 2014, gambaran mematikan ini terlihat pada Juni tahun lalu, sebuah penelitian AS menemukan 17 persen truk pengangkut babi yang masuk ke rumah pemotongan, positif babinya terinfeksi virus tersebut.

Ironisnya, jelas Dr Zoe Davies dari Asosiasi Babi Nasional Inggris (NPA), riset menemukan, 11 persen truk yang babinya tak terinfeksi, setelah keluar dari rumah pemotongan justru positif terinfeksi.

Babi yang lebih tua dilaporkan lebih kebal dengan wabah penyakit itu. Tercatat kematian pada babi muda mencapai 80 hingga 100 persen.

Virus PEDv disebutkan menyebar melalui kotoran dan menyerang usus babi. Salah seorang ahli mengatakan bahayanya virus ini diperkirakan dengan sesendok kotoran yang terinfeksi maka cukup untuk menyakitkan seluruh kawanan babi di AS. Tapi untungnya, virus ini tak berbahaya bagi manusia atau pun makanan.

Menanggapi penyebaran virus ini, Badan Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) menduga virus telah menyebar dari negara asalnya di Tiongkok, sebab ditemukan adanya kesamaan aliran genetik virus dari Asia.

"Tapi bukti persimpangan virus dari Asia ke AS itu belum ditetapkan, sebab belum ditemukan jaringan formal, ini masih dugaan," jelas Bernard Vallant, Direktur Jenderal OIE.

Di Amerika Utara, penyakit itu telah mewabah 4 ribu di 30 negara bagian AS, 4 provinsi Kanada dan beberapa bagian di Meksiko.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Sulit Dibendung

Disebutkan faktor yang membuat wabah ini sulit dibendung yaitu penggunaan darah kering babi dalam pakan yang diberikan pada anak babi. "Darah dari rumah pemotongan hewan dengan kondisi panas diduga asal usul penyebaran virus. Kami tak memiliki publikasi ilmiah soal ini, tapi itu patut diduga," jelas Vallat.

Bukan hanya Prancis saja yang membatasi impor babi itu. Catatan NPA, Inggris juga membatasi babi dari negara yang terinfeksi. Lebih dari 92 persen babi yang dipelihara di Inggris tak diberi makan produk darah kering.

Penggunaan pakan yang berisiko itu masih dijalankan di negara Uni Eropa lainnya. Virus ini dikhawatirkan dapat berdampak pada perekonomian negara Eropa.

Virus PEDv pertama kali didiagnosa di Inggris pada 1971, namun aliran virus itu terdeteksi lebih ringan dari babi yang cepat beradaptasi dan sempat kebal dengan penyakit ini. Namun kemudian perkembangan waktu paparan virus akhirnya menjatuhkan kekebalan babi di Eropa. (ren)

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly
Song Hye Kyo dan Gong Yoo

Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng

Penggemar drama Korea bersiaplah untuk menyambut kehadiran dua bintang top dalam sebuah kisah sejarah yang menggugah. Gong Yoo dan Song Hye Kyo, dua nama besar di Korea.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024