Seberapa Besar Peluang Bisnis TV Berbayar?

Launching VIVA+
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Pasar layanan televisi berbayar kini mendapat pendatang baru. PT Digital Media Asia selaku pemegang merek VIVA+, resmi memasuki pasar layanan tv berlangganan. VIVA+ diluncurkan pada 22 April lalu.

Memanfaatkan momentum gelaran Piala Dunia 2014 di Brasil, VIVA+ turut berupaya meraih minat pengguna layanan tv berbayar.

Chief Marketing Officer VIVA+, Eka Anwar, Rabu 30 April 2014, mengatakan, ceruk pada pasar ini masih besar, mengingat penetrasi layanan ini masih kecil.

"Bisnis tv berbayar masih besar peluangnya. Saat ini, di RI, tercatat terdapat sekitar 40 juta rumah tangga, tapi yang berlangganan masih kecil," ujar Eka saat ditemui di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta.

PSI Ajukan 10 Gugatan Hasil Pileg, MK Pastikan Anwar Usman Tak Ikut Tangani

Jumlah pelanggan layanan berbayar ini diketahui tak lebih dari 5 persen dari total rumah tangga itu.

Menurut dia, perkembangan tv berbayar nantinya bisa mengikuti pola perkembangan bisnis yang sudah terjadi pada operator telekomunikasi.

Eka menjelaskan, pada operator telekomunikasi, dengan jumlah pemain yang masih sedikit, penetrasi lambat. Tapi, begitu jumlah pemain sudah banyak, maka terjadi perang harga dan kini kondisi industri telekomunikasi sudah matang dan mengarah kepada konsolidasi.

"Tapi, tv berbayar kan masih awal, pengguna masih sedikit. Masih panjang," ujarnya.

Karena itu, dengan ceruk dan peluang yang masih besar, VIVA+ menggelar inovasi layanan guna menarik pelanggan. "Misalnya kami menerapkan bisnis model voucher untuk top-up dan juga fokus pada skema pre-paid," ujar dia.

Eka beralasan, skema itu memudahkan dan membuat nyaman pengguna. VIVA+ juga memastikan perangkat decoder atau set top box bisa dimiliki pengguna begitu resmi berlangganan, yang disebut sambung putus.

Skema ini tak seperti kompetitor yang meminjamkan decoder dengan ketentuan berbayar sewa berjangka. (art)

Haru, Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Menangis Saat Pertama Dengar Suara Anak Perempuannya
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh Nasdem

Surya Paloh Akui Berkontemplasi Lama Sebelum Putuskan Gabung ke Koalisi Prabowo

Surya Paloh mengatakan, pilihan untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran itu merupakan keputusan yang baik.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024