Pertama Kali, Ditemukan Asteroid Bercincin Ganda

Cincin asteroid Chariklo
Sumber :
  • Sciencedaily
VIVAnews - Astronom mengumumkan telah menemukan sistem cincin ganda pada asteroid pada tata surya luar. Temuan cincin itu, menandai objek bukan planet yang bercincin untuk pertama kalinya.
BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

Melansir Latimes, Kamis 27 Maret 2014, pengamatan sempat dilakukan dengan 7 teleskop berbeda pada Juni 2013. Pengamatan itu menunjukkan adanya dua cincin cincin padat dan tipis. Salah satu cincin diperkirakan selebar 2 mil, sedangkan cincin lainnya selebar 4 mil. 
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Ungkap 2 Hal yang Dilakukan Guna Mencegah Korupsi

Kedua cincin itu terpisah dalam jarak 5,5 mil. Astronom memperkirakan cincin itu terbuat dari es air. 
Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh

"Ini sangat luar biasa, sampai sekarang kami belum mempunyai ide apapun selain planet besar yang memiliki cincin," kata Amy Mainzer, astronom dari jet Propulsion Laboratory, yang tak turut dalam studi tersebut. 

Ditambahkan dua lingkaran cincin besar itu melingkari asteroid Chariklo yang berukuran 155 mil. Chariklo merupakan jenis asteroid yang dikenal sebagai asteorid setengah kuda. 

Asteorid ini merupakan bagian objek yang mengorbit Matahari antara Jupiter dan Neptunus. Bentuk asteroid ini mirip permen populer M&M, permukaannya lebih gelap dari aspal. Saking gelap dan posisinya yang sangat jauh, teleskop di daratan kesulitan untuk mencitrakannya. 

Dilaporkan asteroid bercincin itu terlihat saat batu antariksa melintas di depan bintang terpencil. 

Tim ilmuwan internasional yang dipimpin Felipe Braga Ribas dari Observatorio Nacional in Rio de Janeiro kemudian mengambil pengukuran seberapa panjang cahaya bintang yang dihalangi asteroid. Tim ilmuwan itu berharap mendapatkan ukuran yang tepat asteroid tersebut. 

Sayangnya harapan itu tak terjadi. Sebab, cahaya bintang pergi dengan cepat selama dua kali.

James Bauer, Astronom planet dari Jet Propulsion Laboratory, yang bukan termasuk tim studi mengatakan penjelasan cincin tersebut sama dengan teknik cincin Uranus yang ditemukan dan cincin busur Neptunus. 

"Itu merupakan teknik bagus menemukan cincin yang redup dan bukti itu sangat luar biasa," jelas Bauer. 

Terkait munculnya penampakan cincin pada astroid yang tergolong langka, belum ada yang tahu persis. Kemunculan cincin itu dikaitkan akibat tabrakan antara Chariklo dengan asteroid lain, yang kemudian menghasilkan es dari permukaan, lalu dibuah sebagai cincin. 

Sedangkan teori lain mengatakan cincin kemungkinan terbuat dari sisa asteorid yang hancur berkeping akibat tabrakan tersebut. Kemungkinan lain mengatakan begitu dua bulan kecil Chiriklo bertabrakan, akhirnya terbentuklah cincin. 

"Kami mengamati asteroid berdampak pada asteroid lain pada Sabuk Utama, " jelas Mainzer. Dengan demikian, kata dia kemungkinan yang masuk akal, fenomena itu terjadi pada bagian yang lebih jauh dari tata surya juga. 

Langkah selanjutnya yaitu mencitrakan cincin asteroid Chariklo. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya