Kisah Pendiri WhatsApp yang Benci dengan Iklan

WhatsApp Messenger
Sumber :
  • techexif.blogspot.com
VIVAnews - Pendiri dan CEO WhatsApp, Jan Koum langsung mengumumkan messaging besutannya tak akan dipenuhi iklan usai diakuisisi Facebook pekan lalu.
Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu

Koum meyakinkan kepada pelanggan setianya, fokus WhatsApp tetap untuk memberikan layanan messaging yang terbaik kepada pengguna.
Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23

Koum memang tercatat sudah lama membenci iklan, misalnya untuk branding perusahaan.
Surya Paloh Pikir-pikir Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

Saat masih bekerja di Yahoo, sepanjang 1997 hingga 2006, Koum memang tercatat sangat membenci iklan, jauh sebelum melahirkan WhatsApp pada 2010.

Koum mengaku lebih nyaman bekerja tanpa berhubungan periklanan, melansir Forbes, Rabu 26 Febuari 2014. Ia punya alasan.

"Berurusan dengan iklan menyedihkan. Anda tidak dapat membuat kehidupan seseorang jadi lebih baik dengan membuat periklanan," kata dia.

Selama sembilan tahun bekerja di Yahoo, Koum memang menyaksikan pasang surut Yahoo. Beruntung di Yahoo ia dipercaya sebagai insinyur infrastruktur bukan mengurusi periklanan.

Sialnya, meski sangat membenci iklan, di penghujung karirnya di Yahoo, pada 2006, Koum terpaksa terlibat dalam proyek periklanan Yahoo yang sempat tertunda, Project Panama.

Mau tak mau ia akhirnya menuruti perintah perusahaan, sebab saat itu iklan mulai menyerbu dunia maya. 

Keluar dari Yahoo dan mulai membesut WhastApp, Koum juga masih punya komitmen samam ingin jauh dari dunia pemasaran maupun periklanan. 

Disebutkan pada awal 2011, saat WhatsApp mulai dikenal dengan masuk 20 aplikasi terpopuler di App Store Amerika Serikat, staf WhatsApp kemudian melontarkan usulan kepada Koum, kenapa tak mencoba mengembangkan WhatsApp dengan menyewa pemasaran dan bergerak ke media. 

Tapi Koum tak sepakat dengan usulan stafnya. Ia punya pikiran lain. 

"Pemasaran dan media akan menciptakan gangguan. Anda akan jadi perhatian dan nanti Anda tak fokus pada produk," kata Koum menolak. 

Pada pertengahan 2011, Komitmen Koum agar WhatsApp bersih dari iklan tetap bertahan. Dan komitmen ini ternyata tak membuat WhatsApp kehilangan investor. Pemodal ventura Sequoia, Jim Goetz pun tak masalah dengan komitmen Koum itu.

Goetz berkisah, sebelum menggelontorkan dana segar untuk kedua kalinya, ia sempat diminta berjanji oleh Koum dan koleganya yang juga pendiri WhatsApp, Brin Acton, agar tidak memaksakan iklan dalam messaging mereka. 

Goetz tetap setuju dan akhirnya menggelontorkan dana segar US$8 juta dari Sequoia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya