Ini Cara Snowden Bobol Data NSA

Edward Snowden
Sumber :
  • abcnews.com
VIVAnews -
Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang
Pejabat intelijen Badan Keamanan Nasional AS (NSA) mengungkapkan mantan kontraktor NSA, Edward Snowden menggunakan peranti sederhana untuk memanen data rahasia dari badan intelijen AS itu.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Dilansir
Netizen Soroti Ekspresi Ibu Chandrika Chika Usai Putrinya Ditangkap Narkoba: Bahagia Banget
Guardian, Senin 10 Febuari 2014, Snowden terdeteksi menggunakan peranti lunak Web crawler
guna mencari, mengindeks, serta memback-up file rahasia di situs NSA.


"Kami tidak percaya, ternyata proses itu dilakukan sendiri di depan mesin dan mengunduh banyak metari secara berurutan. Proses ini cukup otomatis," kata seorang pejabat yang tak mau disebutkan namanya.


Web crawler,
dikenal pula dengan istilah
spider,
bekerja menyusuri situs ke situs, kemudian menyasar tautan-tautan yang tertanam dalam setiap dokumen dan seterusnya menyalin semua dokumen yang ditemui. Snowden diyakini telah menyalin 1,7 juta dokumen rahasia.


Peneliti mengatakan, sangat naif bila NSA yang bekerja untuk mencegah dan menangkal serangan siber mahal, nyatanya mudah dibobol oleh serangan dari dalam yang dilakukan Snowden dengan cara yang relatif sederhana. Boleh dibilang, tidak canggih.


Dari kronologi pembobolan data pun, masih berdekatan dengan militer AS, Chelsea Manning yang menggunakan teknik sama untuk mengakses data militer dan Departemen Luar Negeri AS. Manning diketahui memasok data itu untuk Wikileaks.


Pejabat intelijen itu juga mengaku heran kenapa sistem NSA tak dapat mendeteksi aksi Snowden, sebab markas NSA di Ford Meade, Maryland memiliki monitor ke semua pos NSA.


Diketahui, saat masih menjadi karyawan NSA, Snowden bertugas di pos NSA di Hawaii. Namun, konon pos tempat Snowden bertugas itu belum dilengkapi dengan monitor modern yang bisa memicu alarm.


New York Times menyebutkan, Snowden memanfaatkan budaya yang berkembang di NSA sejak pertama kali bekerja sebagai kontraktor di fasilitas NSA di Oahu, Hawaii.


"Sekali Anda menjadi orang dalam, asumsinya Anda seharusnya mendukung apa yang ada di dalam. Tapi, sulit dijelaskan kenapa mereka tak makin waspada tentang aktivitas yang berlebihan pada sistem," jelas Richard Bejtlich, Kepala Strategi Keamanan FireEye, perusaaan keamanan komputer berbasis di Silicon Valley.


Penyelidik kasus Snowden pun mengaku bingung menjawab berbagai kemudahan Snowden membobol data NSA. "Entah dia sangat beruntung atau posisinya sangat strategis," kata pejabat intelijen pasrah.


Diketahui, data yang didapatkan Snowden termasuk koleksi sebagian besar nomor telepon domestik dan penyadapan komunikasi puluhan pemimpin dunia, di antaranya Kanselir Jerman, Angle Markel. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya