Usia Baru 15 Juta Tahun, Bumi Sempat Dihuni Alien?

Foto Bumi dari luar angkasa yang diambil pada 2013
Sumber :
  • space.com
VIVAnews -
EVOS dan Pop Mie Rayakan 6 Tahun Kolaborasi, Perkuat Komitmen untuk Majukan Esport Indonesia
Selama ini, tanda-tanda awal kehidupan di Bumi diyakini telah dimulai sejak 3,8 miliar tahun lalu, yakni 700 juta tahun setelah Bumi berhasil terbentuk.

Pembunuhan di Wonogiri Ternyata Motifnya Sakit Hati, Korban Tidak Boleh Balikan dengan Mantan

Namun, temuan baru mengatakan, besar kemungkinan ada peradaban lain yang sempat menghuni Bumi sekitar 15 juta tahun setelah Bumi terbentuk, atau sekitar 4,52 miliar tahun lalu (dengan asumsi usia Bumi adalah 4,54 miliar tahun).
Tak Lapor Surya Paloh, Waketum Nasdem Klaim Temui Prabowo Tanpa Wakili Partai


Ketika itu, kondisi Planet Biru yang kita huni sekarang ini jauh lebih "hangat", suhu rata-ratanya sehangat musim panas di Bumi hari ini.


Artinya, kedatangan manusia boleh dikatakan terlambat di alam semesta, yang sudah lebih dulu diisi oleh kehidupan makhluk asing, atau kerap kali disebut
alien,
menurut teori baru.


Teori itu dikemukakan oleh astrofisikawan dari Harvard, Abraham Loeb, dilansir
Dailymail,
1 Februari 2014. Dia yakin, Bumi yang saat itu hangat setelah proses Big Bang sangat mungkin dihuni oleh makhluk hidup lain, sekitar 15 juta tahun setelah terbentuk.


"Ketika alam semesta berusia 15 juta tahun, latar belakang gelombang mikro kosmik
(Cosmic Microwave Background)
memiliki suhu musim panas yang hangat seperti di Bumi sekarang ini," tutur Loeb pada Space.com


"Jika planet berbatu sudah eksis pada zaman itu, maka CMB akan membuat permukaan di planet itu hangat, meski lokasi di sekitar bintang induk ketika itu tidak layak huni," ungkapnya.


Dia menjelaskan, tak lama setelah proses Big Bang, radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik mengisi alam semesta ke setiap arah. Ini adalah sisa-sisa cahaya dari Big Bang yang menyebar selama 14 miliar tahun.


"Planet-planet yang 'bermandikan' radiasi CMB hangat akan sangat mungkin menunjang kehidupan makhluk hidup karena berpotensi memiliki cairan di permukaan setelah evolusi beberapa juta tahun," jelas Loeb. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya