Saat BAB, Posisi Anjing Segaris Medan Magnet Bumi

Anak anjing
Sumber :
  • wallpapers-look.blogspot.
VIVAnews -
Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali
Peneliti dari University of Life Sciences, Republik Ceko, menemukan perilaku unik pada anjing saat buang air besar (BAB).

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Ternyata, hewan ini lebih memilih menyelaraskan tubuh mereka dengan sumbu selatan-utara Bumi saat buang air besar. Posisinya itu tergantung pada fluktuasi medan magnet Bumi.
Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun


Dalam studinya, dilansir
Daily Mail,
Jumat 3 Januari 2013, peneliti menemukan saat pagi hari, anjing cenderung memposisikan tubuh mereka ke arah barat, tapi pada sore hari, anjing akan mengarahkan tubuhnya ke posisi timur.


Namun, perilaku unik ini dilakukan hewan itu saat medan magnet Bumi dalam kondisi stabil. Sebaliknya, jika tak stabil, anjing urung melakukan posisi itu.


Disebutkan medan magnet Bumi dalam kondisi stabil selama masa jilatan api matahari
(solar flare).


Guna menguji teori ini, peneliti mempelajari posisi tubuh 70 ekor anjing dari 37 jenis saat buang air besar di jalanan. Secara total selama dua tahun, peneliti merekam 1.893 aksi anjing yang buang air besar dan 5.582 aksi buang air kecil.


Dengan meneliti jenis anjing yang beragam, peneliti dapat melihat apabila jenis anjing tertentu punya kecenderungan posisi unik.


Tak hanya itu saja, peneliti juga mempelajari medan magnet selama dua tahun guna meneliti sejauh mana perubahan posisi anjing berkorelasi dengan fluktuasi sumbu Bumi.


Posisi jam dan matahari juga dipertimbangkan peneliti untuk mengetahui perilaku anjing pada musim tertentu.


Dalam kesimpulan studi, peneliti menemukan anjing memilih untuk buang air besar dengan tubuh sejajar sepanjang sumbu utara-selatan.


Selain anjing, ilmuwan meyakini ada 50 spesies hewan menggunakan medan magnet Bumi untuk navigasi mereka, seperti misalnya burung, yang memanfaatkan medan magnet Bumi untuk bermigrasi.


Salah satu teori mengatakan saat migrasi, fotoreseptor pada retina burung menyerap cahaya, yang kemudian menciptakan reaksi kimia yang memandu burung dengan menggunakan magnet.


Studi sebelumnya mengatakan medan magnet juga mempengaruhi lebah dan paus.


"Dalam studi ini, kami memberikan bukti pertama yang jelas dan terukur bagi pengaruh variasi medan geomagnetik pada perilaku mamalia," ujar peneliti.


"Fluktuasi medan magnet Bumi mempengaruhi orientasi burung, lebah dan paus, bahkan berdampak pada fungsi vegetatif serta perilaku manusia," katanya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya