Eropa Dihebohkan "Riset Jagung Transgenik Picu Tumor"

Sumber :
  • REUTERS/Sigit Pamungkas
VIVAnews
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
- Sebuah makalah riset mengenai jagung rekayasa genetika atau jamak disebut transgenik yang menyebabkan tumor pada tikus akhirnya ditarik dari sebuah jurnal. Penyelidikan selama setahun menemukan riset itu tidak memenuhi standar ilmiah.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Jurnal Reed Elsevier's Food and Chemical Toxicology yang mempublikasi riset peneliti Prancis, Gilles-Eric Seralini, itu pada September 2012 menyatakan penarikan itu karena ukuran sampel yang kecil tidak bisa menghasilkan sebuah kesimpulan yang definitif.
Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad


"Penarikan ini datang setelah analisis menyeluruh dan menghabiskan waktu atas artikel yang ditarik, bersamaan dengan penyelidikan atas kajian peer-review di balik artikel itu," pernyataan jurnal tersebut, Kamis 28 November 2013, seperti dilansir
Reuters.


Saat riset itu terbit, ratusan ilmuwan dari seluruh dunia mempertanyakannya prosedur penelitian atas tikus-tikus yang diberi makan jagung transgenik produk Monsanto GM yang kemudian menderita tumor dan kegagalan organ. Badan Keamanan Makanan Eropa (EFSA) menyatakan dalam pernyataan November 2012, riset Seralini yang berasal dari Universitas Caen memiliki cacat metodologi dan desain sehingga tidak memenuhi syarat ilmiah.


Seminggu setelah riset itu terbit, lebih dari 700 ilmuwan menandatangani petisi meminta Seralini membuka semua data penelitiannya.


Ilmuwan-ilmuwan lain menyambut baik kebijakan jurnal itu meski menilainya terlambat. "Jenis tikus yang dipakai memang gampang kena tumor setelah 18 bulan dengan atau tanpa transgenik di diet mereka," kata Cathie Martin, seorang profesor di John Innes Centre. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya