Ini Strategi Operator Paska Tragedi 'Black October'

Ilustrasi memainkan ponsel.
Sumber :
  • digitaltrends.com
VIVAnews -
Balap Liar Maut di Bekasi, Pemotor Cewek Tewas Tertabrak
Paska masa suram 'Black October' dua tahun silam, di mana layanan SMS konten milik operator dibekukan, kini operator-operator coba bangkit dan mulai menata kembali bisnis di luar layanan dasar SMS dan suara itu.

Fenomenal, 8 Fakta Menarik Buku Habis Gelap Terbitlah Terang

Kendati saat ini operator tak begitu bergantung pada layanan nilai tambah
Coba-coba Bikin Mobil Listrik, Xiaomi Dibuat Kaget
(value added service), layanan digital bisa menyelamatkan tren positif operator pada layanan digital.


"Dulu, kontribusi RBT dan VAS bisa sampai 70 persen. Tapi gara-gara 'Black October', kontribusinya sempat di bawah 50 persen," ujar Dian Siswarini, Direktur Digital Service XL, di Jakarta, 25 November 2013.


Dian menambahkan, kunci kebangkitan layanan digital XL bukan lagi konten premium seperti SMS, tapi didorong oleh layanan aplikasi. Perusahaannya berhasil menumbuhkan layanan digital karena fokus pada semua segmentasi bisnis aplikasi ini.


"Makanya kami banyak kerja sama dengan banyak OTT seperti Google, Facebook," terang Dian.


Melihat potensi layanan aplikasi yang kini tengah jadi tren, Dian menambahkan, XL akan fokus ke aplikasi. Anak usaha Axiata Group Berhad itu tengah membesut pusat aplikasi.


"Kami akan bikin pusat aplikasi seperti Google Play, yang menawarkan konten aplikasi yang lebih lokal. Insya Allah Desember jadi," bebernya.


Secara rinci layanan digital XL masih didominasi oleh digital entertainment yang mencapai 50 persen, disusul mobile banking (15%), mobile advertising (20%) dan M2M (15%). (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya