Studi: Emas Berasal dari Luar Angkasa

Seorang petugas menunjukkan emas batangan.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -
Hasil Drawing Perempat Final Thomas Cup dan Uber Cup 2024
Emas merupakan logam mulia yang memiliki nilai tinggi. Dulu kala, emas dipakai sebagai simbol persembahan bagi para dewa. Dan sampai kini pun prestise logam itu masih sama, dibuat jadi perhiasan dan juga investasi.

Alasan Manajer Resto Milik Hotman Paris Bawa Kabur Uang Rp 172 Juta, Kecanduan Judi Online

Mengenai asal-usul emas, orang kuno biasanya menghubungkan logam ini dengan dewa dan meyakini emas berasal dari langit.
Klub Elkan Baggott Selangkah Lagi Promosi ke Premier League


Teori terbaru memaparkan emas berasal dari luar Bumi. Hasil dari tabrakan bintang mati atau bintang neuron di ruang angkasa.


Dilansir
Epochtimes,
Rabu 6 November 2013, ilmuwan di Smithsonian Center for Astrophysics Universitas Harvard mengamati ledakan sinar gamma 3,9 miliar tahun cahaya dari Bumi.


Ledakan yang merupakan hasil tabrakan bintang mati, bintang neuron itu diduga menjadi kekuatan dominan seluk-beluk penciptaan emas.


"Kami memperkirakan, jumlah emas yang dihasilkan dan dikeluarkan selama tabrakan dua bintang neutron mungkin sebesar 10 massa bulan," jelas Edo Berger, penulis utama studi dalam hasil risetnya.


Teori ini mengatakan, emas yang terbentuk bisa sampai ke Bumi karena diangkut oleh hujan meteor dari luar angkasa, setelah pembentukan Bumi 4,5 miliar tahun lalu.


Maka peneliti berasumsi, emas akan bercampur dengan batu cair dan tenggelam ke dalam inti planet dengan material lainnya. Tapi, seiring berkembangnya waktu, emas biasanya ditemukan di permukaan Bumi.


Pemikiran ini meyakini bahwa tabrakan hujan meteor terjadi pada masa awal siklus Bumi, yang mengakibatkan permukaan Bumi kaya akan logam mulia.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya