Tifatul: Penjualan Hardware Bisa Tembus Rp44,7 Triliun

Suasana pameran Indocomtech 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Tommy Adi Wibowo
VIVAnews -
Setelah Qatar Klasemen MotoGP 2025 Dipimpin Marc Marquez, Kejutan dari Pembalap Honda
Ketua DPD Apkomindo DKI, Nana Osay mengatakan, Rabu 30 Oktober 2013, pameran dan potensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia diprediksi bertambah cerah seiring dengan perkembangan kelas menengah Indonesia yang jumlahnya akan mencapai 136 juta pada tahun 2020.

Ketua PN Jaksel yang Tersandung Suap Rp60 Miliar Viral, Netizen: Tiada Hari Tanpa Korupsi di Indonesia!

Nana mengatakan, ditambah penetrasi ponsel Indonesia yang mencapai 64 persen bisa membuat bisnis TIK Indonesia mengalahkan Singapura.
Dukung Pelaksanaan Kongres GMKI di Samarinda, Gubernur Kaltim: Kami akan Bantu Semaksimalnya


"Dalam tujuh tahun ke depan, pameran Indocomtech akan tetap ada dan semakin besar, asalkan aturan TIK pro bisnis," kata Nana dalam pembukaan Indocomtech 2013 di JCC, Senayan, Jakarta.


Potensi cerah itu juga bisa dilihat dari data prediksi yang dirilis Fast Market Research yang dikutip Kominfo. Data menyebutkan potensi hardware, software, dan perangkat mobile dalam empat tahun mendatang akan tumbuh cukup signifikan.


"Pembelanjaan TI tahun ini lebih banyak untuk hardware dan teknologi baru," kata Direktorat Jendral (Dirjen) Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Syukri Batubara, mengutip pidato sambutan Menkominfo Tifatul Sembiring yang tidak hadir pada acara pembukaan itu.


Mengutip data dari
Fast Market Research,
Tifatul mengatakan, penjualan hardware tahun ini diperkirakan mencapai Rp44,7 triliun pada 2013, dan empat tahun mendatang nilainya diprediksi menembus Rp63,7 triliun.


Sedangkan, penjualan software tahun 2013 diproyeksi mencapai Rp7,6 triliun, dan mencapai Rp12,7 triliun di tahun 2017.


Sementara Untuk layanan TI diprediksi mencapai Rp10,7 triliun di akhir tahun, dan empat tahun mendatang menjadi Rp16,7 triliun.


Penetrasi mobile tergolong tinggi mencapai 64 persen dari total populasi dan makin meledak. "Jumlah ponsel saat ini melebihi populasi yaitu lebih dari 250 juta, padahal populasi kita 247 juta," kata Syukri, mewakili Tifatul yang tidak hadir dalam acara tersebut.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya