Cegah Jemaah Haji Terinjak, Pemerintah Arab Saudi Pakai CrowdVision

MABIT DI MUZDALIFAH
Sumber :
  • ANTARA/ Prasetyo Utomo
VIVAnews -
Pengakuan Pelatih Yordania Jelang Laga Lawan Timnas Indonesia U-23
Insiden kematian orang di tengah kerumunan memang terdengar sadis. Korban bisa meregang nyawa lantaran terinjak-injak oleh orang lainnya. Tragedi itu terjadi beberapa kali pada pelaksanaan ibadah Haji yang mana jutaan umat Islam berkumpul dalam satu tempat.

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Salah satu insiden terburuk terjadi pada pelaksanaan ibadah Haji pada tahun 2006 silam. Pada hari terakhir, kerumunan telah menewaskan 346 jemaah dan melukai 200 lainnya.
Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan


BBC
melansir, 27 Oktober 2013, pemerintah Arab Saudi tidak tinggal diam melihat potensi insiden di masa mendatang. Pemerintah kerajaan itu pun kemudian mengaplikasikan peranti lunak analitik khusus untuk memantau pergerakan kerumunan: CrowdVision.


CrowdVision bekerja secara live. Peranti ini memungkinkan menganalisis masalah dalam kerumunan juga diklaim dapat memprediksi di mana saja kepadatan akan mungkin terjadi.


Data kerumunan dipantau secara langsung dari ruang operasi besar. Di dalam ruang ini terdapat personel militer, polisi, dan manajer ahli analisa kerumunan.


CrowdVision juga menyediakan data akurat dan real-time terkait jumlah kepadatan, kerumunan, distribusi dan arus.


"Kerumunan massa bisa jadi tempat yang berbahaya. Baik itu dipicu aksi dalam kerumunan, bencana alam atau akibat manajemen kepadatan yang gagal. Bahkan yang ironis terjadi desak-desakan dan akhirnya evakuasi gagal," kata Fiona Strens, salah satu pendiri CrowdVision, perusahaan yang menghasilkan peranti analitik kerumunan.


"Peranti memotret pola perilaku kerumunan yang menunjukkan potensi bahaya seperti kepadatan tinggi, tekanan, goncangan serta anomali lainnya," kata dia.


Pendiri CrowdVision, Dr Anders Johansson mengatakan pengembangan peranti itu berawal dari gambar CCTV dari para jamaah haji sebelum dan saat terjadi insiden pada 2006 silam. Sampai akhirnya dia menyadari ada pola perilaku yang terlihat lebih awal dan seharusnya bisa mencegah insiden.


Akhirnya, sejak 2007, sistem solusi perusahaannya telah dipasang di Mekkah guna memantau ibadah haji setiap tahunnya. Meski demikian, Stren mengakui guna menyelamatkan para jamaah dari resiko insiden kerumunan, tak sepenuhnya tugas teknologi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya