VIDEO: Terus Merugi, BlackBerry Pecat 4.500 Karyawan

Kantor BlackBerry di Waterloo, Kanada.
Sumber :
  • REUTERS/Mark Blinch
VIVAnews
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
– Perusahaan ponsel pintar asal Kanada, BlackBerry, mengumumkan akan memecat 4.500 karyawannya di seluruh dunia. Ini bukan pemecatan pertama di perusahaan yang pamornya kian redup tersebut.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Lihat .
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024


BlackBerry kini kian terjepit di antara persaingan sistem operasi Android dan iOS. Demi menyelamatkan reputasinya di tingkat dunia, BlackBerry juga merilis program pengembangan BlackBerry Messenger (BBM) untuk dibenamkan di kedua sistem operasi pesaingnya itu.


Produk terbaru BlackBerry, Z10 dan Q10, juga tidak mampu menyelamatkan pamor BlackBerry. Kerugian beruntun yang dialami perusahaan tersebut pun membuat 4.500 pekerjanya segera dirumahkan.


BlackBerry mengatakan total kerugian yang mereka alami di kuartal kedua tahun 2013 ini sungguh di luar dugaan. Dalam laporan perusahaan yang akan disampaikan minggu ini, minggu keempat September 2013, BaclBerry menduga telah merugi antara US$950 juta (Rp10,7 triliun) hingga US$995 juta (Rp11,2 triliun) di periode kuartal yang berakhir Agustus kemarin.


BBC
melansir, penyebab utama kerugian BlackBerry berasal dari penjualan seri terbaru ponsel pintar mereka, Z10. Direktur BlackBerry Thorstein Heins mengatakan, mereka hanya berhasil menjual 2,7 juta unit ponsel Z10. Padahal total produksi mencapai 6,8 juta. Z10 yang dirilis Januari kemarin dianggap gagal memuaskan keinginan konsumen.


Menghadapi kondisi perusahaan yang kian runyam, Heins berupaya tetap tenang. Dia mengakui perusahaan yang dipimpinnya tengah dihantam badai. “Kami memang sedang berada dalam kesulitan. Tapi kami harus kembali menjadi perusahaan yang kompetitif dan tetap menghasilkan keuntungan,” kata Heins.


Untuk bisa bertahan ke depannya, BlackBerry berencana untuk fokus pada penyediaan perangkat keras, lunak, dan layanan produktif dan profesional bagi konsumen perusahaan.


Reuters
melaporkan, dalam kurun waktu 12 bulan, BlackBerry sudah mengurangi porsi tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Sebelum ini mereka juga memecat hampir 20.000 pekerjanya.


Analis dari perusahaan teknologi BGC, Colin Gillis, berpendapat BlackBerry sudah tak tertolong. “Perusahaan ini sudah terjun ke jurang,” kata dia. Ia bahkan pesimistis ada investor yang berniat membeli BlackBerry seandainya perusahaan itu jadi dijual. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya