Apakah Jaringan Internet dan Seluler Warga RI Sedang Diintai?

Ilustrasi.
Sumber :
  • myfrontporchswing.com

VIVAnews - Dari dokumen yang dirilis UK Export Finance yang berjudul "Annual Report and Accounts 2012 to 2013", dikatakan bahwa pada tahun 2012-2013 telah terjadi transaksi atas nama Gamma TSE Ltd dan pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertahanan sebesar Rp71 miliar untuk pembelian perlengkapan intelijen.

Untuk apakah perlengkapan intelijen itu?

Di laporan itu memang tidak dijelaskan perlengkapan apa yang dibeli oleh pemerintah RI. Tapi, dari sumber, dikatakan produk yang dijual oleh Gamma adalah perangkat, sistem, dan pelatihan tentang pengawasan, penyusupan, pemulihan, dan forensik.

Yang mencemaskan adalah produk Gamma tersebut berupa finfisher, yaitu kategori produk communications monitoring solutions alias produk untuk mengintai seseorang melalui jaringan komunikasi.

Sementara itu, sebelumnya Wikileaks telah memberikan imbauan, bahwa teknologi finfisher yang diprosuksi oleh Gamma mampu memonitor target-taget yang menggunakan Internet, baik itu ponsel maupun perangkat lainnya.

Di petisi yang ditulis oleh Adrian Budi Sentosa dan dipublikasikan di situs Change.org, produk Gamma itu mampu mengintai atau memonitor setiap orang yang menggunakan komunikasi via Internet dan seluler di indonesia.

"Setiap orang memiliki hak atas privasi, setiap orang memiliki rahasia yang ia jaga. Dengan produk Gamma yang telah dibeli oleh pemerintah Indonesia, dan ketidakjelasan siapa yang menggunakan, ditargetkan untuk siapa, maka semua orang di Indonesia akan dapat dengan mudah disadap, atau dimonitor komunikasi digitalnya," tulis Adrian, di situs Change.org.

Adrian menambahkan, banyak informasi yang ada di dalam komputer dan ponsel, dan beberapa informasi itu memiliki sifat pribadi dan rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang lain.

"Dengan ketidakjelasan siapa yang menggunakan produk Gamma dan pengintaiannya, maka timbul keresahan pada diri saya. Tentu karena saya bekerja di LSM yang sering bertentangan dengan pemerintah terkait kondisi Hak Asasi Manusia di Indonesia," tegas Adrian.

"Ketakutan saya akan penyimpangan terhadap penggunaan teknologi tersebut bukan tanpa beralasan. Di beberapa negara lain, alat ini dijadikan untuk mengintai warga negara, para aktivis, dan kelompok orang tertentu yang memiliki pandangan politik berbeda dengan pemerintah," tutup Adrian.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

Dibantah

Saat dikonfirmasi, Kementerian Pertahanan membantah adanya transaksi pembelian perlengkapan intelijen oleh pemerintah terhadap perusahaan Gamma TSE Ltd.

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

"Tidak ada transaksi antara saya dan perusahaan itu. Mendengar nama perusahaan itu saja baru sekarang ini," ujar Kapuskom Publik Kemhan Brigjen Sisriyadi pada VIVAnews, Selasa 17 September 2013.

"Jika ada transaksi pembelian oleh Kementerian Pertahanan, saya pasti tahu. Dan, selama ini, kami memang melakukan pembelian alat-alat untuk membantu proses forensik. Tapi, tidak pernah berhubungan dengan Gamma," jelasnya. (umi)

Honda BeAT Jadi Incaran Maling bukan karena Tidak Aman
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024