Soal NSA, Pendiri Facebook: Pemerintah AS Telah Gagal

Mark Zuckerberg selalu memakai kasu favoritnya
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews -
Bursa Saham Asia Kompak Anjlok Imbas Ekskalasi Konflik Iran-Israel, BEI Buka Suara
CEO Facebook, Mark Zuckerberg geram dengan cara pemerintah Amerika Serikat memata-matai data pengguna jejaring sosial. Ia menuding AS telah melakukan upaya yang buruk dalam menjaga warganya dari terorisme dan melanggar kebebasan sipil.

Puji MK Persilakan Pemohon Serahkan Kesimpulan Sengketa Pilpres, Refly: Luar Biasa

"Saya pikir, sungguh, pemerintah telah gagal," ucap Zuckerberg dilansir The Verge, Kamis 12 September 2013 dalam sebuah wawancara soal isu bocoran dokumen pengawasan Badan Keamanan Nasional (NSA) AS.
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia


Perusahaan jejaring sosial populer itu merupakan salah satu perusahaan yang ikut tersangkut dalam program mata-mata NSA, PRISM. Program itu membolehkan badan intelijen AS untuk mengumpulkan pesan, fotografi maupun dokumen lain dari server internal sebuah perusahaan teknologi.


Facebook, klaim Zuckerberg, tidak serta merta mengabulkan semua permintaan NSA. Jejaring sosial ini mengaku selektif terhadap permintaan itu.


Posisi Facebook memang dilematis. Di satu sisi, pendiri Facebook itu berkomitmen memastikan perlindungan data penggunanya melalui server perusahaan. Di sisi lain, mereka harus memenuhi tuntutan pemerintah AS.


Bersama dengan Yahoo awal pekan ini, Zuckerberg meminta izin pengadilan untuk mempublikasikan secara rinci data yang diminta pemerintah AS.


Upaya lain juga akan ditempuhnya. Disebutkan, CEO itu segera meluncur ke washington pekan depan untuk bertemu dengan politisi Partai Republik. Belum diketahui secara pasti apa agenda pertemuan itu, tapi diduga akan berdiskusi tentang bocoran dokumen NSA dan masalah privasi pengguna Facebook. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya