VIDEO: Ular Boa Lahap Monyet di Atas Pohon

4 September 2013, tragedi ini telah membuat studi baru bahwa saat ini primata menjadi sangat rentan menjadi predasi.

"Predasi adalah hubungan antara mangsa (primata) dan pemangsa (predator). Hubungan itu erat dalam rantai ekosistem, sebab tanpa mangsa, predator tidak akan dapat hidup," kata Paul Garber, Ahli Primata dari University of Illinois, Amerika Serikat.

Menurut Garber, sangat jarang terjadi primata diserang oleh predator seperti ular atau macan. Predator itu biasanya hanya menyerang burung dan binatang kecil lainnya.

"Faktanya, primata selalu hidup berkelompok. Apabila salah satu anggota kelompok melihat ancaman, biasanya akan dikomunikasikan kepada anggota kelompok lainnya. Mereka saling melindungi," ujar Garber.

"Tapi, kali ini berbeda. Ternyata hidup berkelompok tidak selalu menjamin keselamatan para primata," tambahnya.

Insiden penyerangan ular ke seekor monyet ini terjadi di Amazon Barat, Brasil. Satu monyet betina dewasa yang sedang berada di atas pohon bersama empat monyet lainnya, tiba-tiba diserang ular boa tanpa peringatan. Ular langsung melilit tubuh monyet sampai mati.

Ular Boa biasanya hanya memakan hewan kecil, seperti tikus dan burung. Tapi, kali ini ular Boa memangsa monyet dewasa yang ditaksir memiliki berat enam kilogram.

Menurut Julio Cesar Bicca Marques, pemimpin penelitian dari Pontifical Catholic University of Rio Grande do Sul, Brazil, ular tidak bisa disalahkan, karena saat itu mereka berperan sebagai predator.

"Ular memakan monyet sangat sering terjadi, apalagi kita tahu ular boa adalah predator besar yang bisa menyerang apa saja," kata Marques.

Marques menceritakan, ketika ular menyerang monyet, ada satu monyet dari kawanan yang mendekati ular dan memukulnya beberapa kali. Tapi, ular tidak bereaksi, tak lama monyet kawanannya menjauh dan menonton kejadian mengerikan itu.

"Sekitar 76 menit setelah ular melilit monyet hingga mati, ular langsung melahap dengan memakan kepalanya lebih dahulu," tutur Marques.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Marques dan Erika Patricia Quintino telah diterbitkan di Jurnal Primates dan American Journal of Primatology. (eh)

Berikut cuplikan videonya: