Perkenalkan, Hewan Temuan Baru Bernama Olinguito

Olinguito spesies karnivora temuan baru di Benua Amerika
Sumber :
  • REUTERS/Mark Gurney/Smithsonian Institution
VIVAnews
Cara Sholat Hajat dan Doa Rasulullah SAW untuk Mengatasi Masalah
- Lembaga riset The Smithsonian Institution mengungkapkan seekor hewan mamalia temuan baru di Benua Amerika Selatan. Hewan karnivora yang sepintas mirip dengan rakun itu diberi nama Olinguito, yang dalam bahasa Spanyol berarti "olingo kecil."

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Peneliti Smithsonian, Kristofer Helgen, mengungkapkan bahwa olinguito merupakan anggota terkecil keluarga rakun. Hewan ini menghuni hutan-hutan di Kolombia dan Ekuador.
Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka


Penemuan olinguito ini tergolong istimewa, karena merupakan spesies pemakan daging pertama di Benua Amerika yang ditemukan peneliti dalam 35 tahun terakhir. Perlu sepuluh tahun untuk memastikan bahwa hewan yang bernama ilmiah Bassaricyon Neblina ini belum pernah dikenali oleh para peneliti.


"Belum pernah saya melihat hewan seperti itu," kata Helgen saat mengumumkan penemuan hewan itu di Washington DC pada Kamis waktu setempat, seperti dikutip kantor berita
Reuters
. Hewan ini terlihat mirip dengan spesies olingo, namun bentuknya lebih kecil dan punya bentuk gigi dan tulang yang berbeda. 


Olinguito, lanjut Helgen, digolongkan sebagai pemakan daging atau karnivora walaupun mereka lebih sering mengkonsumsi buah. Susunan gigi mereka mampu mengoyak daging.


Hewan ini memiliki panjang sekitar 76 cm dan berbobot 900 gram. Menurut peneliti, olinguito jantan dan betina berbentuk sama. 


Tinggal di hutan-hutan berkabut di kaki pegunungan Andes bagian utara, olinguito susah dilacak. Mereka bisa hidup di ketinggian antara 1.524 meter hingga 2.743 meter dari permukaan laut. Dikenal sebagai hewan malam, olinguito tinggal di pepohonan dan lincah melompat dari pohon satu ke yang lain.


Tim peneliti pimpinan Helgen memperkirakan bahwa 42 persen dari habitat asli olinguito sudah digunakan untuk kepentingan manusia. Namun Helgen yakin bahwa spesies belum digolongkan sebagai hewan yang sangat langka.


Penemuan olinguito ini merupakan bagian dari studi kompehensif tentang olingo. Rincian temuan itu dipaparkan dalam jurnal ilmiah Zookeys.    (umi)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya