Hawking Mengaku Pernah Ditawari Langsung Cepat Mati

Stephen Hawking
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews
Polisi Bagi Takjil Gratis Tapi Tak Ada Pengendara Melintas, Netizen: Anda Berkumpul, Kami Putar Arah
- Fisikawan besar Inggris, Stephen Hawking, mengaku pernah ditawari agar cepat mati oleh dokter. Pada 1985, saat menulis buku "A Brief History of Time," Hawking sakit parah. Dokter saat itu sudah menyerah dan menawarkan apakah ia tidak mau lagi bersakit-sakit terus dengan cara mematikan mesin pendukung kehidupan yang terpasang pada tubuhnya.

Sandra Dewi Ogah Bahas Kekayaan Suami, Tahu Harvey Moeis Korupsi?

Dilansir
Otto Hasibuan: Rakyat Dituduh Pilih Prabowo-Gibran karena Bansos, Ini Sangat Menyakitkan!
Times of India , Selasa 30 Juli 2013, pengakuan itu disampaikan ilmuwan 71 tahun itu dalam sebuah film dokumenter yang berjudul "Hawking." Ilmuwan yang sering melontarkan pernyataan kontroversial soal alam semesta itu merasa dekat dengan kematian begitu dokter menawarkan pelucutan alat bantu kepada istri pertamanya, Jane. Ide yang dilontarkan dokter itu bertujuan mengakhiri penderitaan Hawking, saat ia menjalani perawatan pneumonia di Swiss.


"Itu sangat serius. Saya diberi obat penenang kemudian mesin pendukung kehidupan. Dokter mengira saya telah begitu pergi jauh dan kemudian menawarkan kepada istri saya, untuk mematikan mesin," ungkapnya.


Hawking melanjutkan, istrinya yang setia mendampingi Hawking saat kritis di Swiss itu, langsung menolak usulan dokter. "Jane menolak untuk mematikan mesin. Ia bersikeras saya harus diterbangkan kembali ke Cambridge," ujar Hawking.


Hawking telah menderita penyakit motor neuron selama lima dekade. Penyakit itu merupakan penyakit mematikan yang telah membunuh penderitanya dalam 5 tahun terakhir.


Namun Hawking bisa bertahan sampai saat ini. Dalam film dokumenter itu, ditampilkan bagaimana kesehatan Hawking terus genting.


Dalam film itu, Jane juga berbicara secara terbuka seputar penyakit yang diidap suaminya itu. Jane disebutkan pertama kali berjumpa dengan Hawking saat masih menimba ilmu di Cambridge. Saat itu Hawking mulai menderita gejala penyakit mematikan itu.


Dokumenter yang menyoroti kehidupan nyata Hawking dari masa kecil sampai saat mendekati kematian. Film ini dijadwalkan rilis akhir tahun ini bertepatan dengan penerbitan memoar Hawking. Soal film ini, Hawking merasa sangat kagum. "Bahwa saya lebih terkenal dengan kursi roda maupun cacat saya dibandingkan penemuan saya," ujarnya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya