Badak Sumatera Dikawinkan dengan Adik Kandung

Kelahiran Badak Sumatra
Sumber :
  • ANTARA/ M Agung Rajasa
VIVAnews -
Jalanan di China Selatan Ambruk dan Longsor, 36 Orang Tewas
Untuk mencegah spesies badak dari kepunahan, peneliti di Kebun Binatang Cincinnati-Ohio, AS, akan mengawinkan badak Sumatera betina dengan adik yang jantannya.

Wisman Melancong ke RI Maret 2024 Merosot 1,91 Persen Jadi 1.041.861 Orang

Upaya ini dilakukan setelah pada pertemuan antarkelompok pencinta lingkungan di Singapura menyatakan bahwa hanya tersisa sekitar 100 badak bertanduk dua di wilayah Asia Tenggara, demikian dilansir
5 Pemain Irak U-23 yang Mesti Diwaspadai Indonesia U-23
Washington Post, Selasa
23 Juli 2013.


Angka itu turun signifikan sekitar 90 persen sejak tahun 1980-an. Penyebab berkurangnya jumlah badak-badak itu ditengarai karena habitat badak yang semakin berkurang dan meningkatnya perburuan tanduk badak.


Secara keseluruhan, jumlah spesies badak di seluruh dunia menurun. Tapi, spesies badak Sumatera dan badak bulu wol yang paling terancam punah.


Kebun binatang Cincinnati telah menjadi pelopor dalam penangkaran spesies badak Sumatera. Hingga saat ini, kebun binatang itu telah berhasil melahirkan tiga anak badak Sumatera.


"Kami harus bergerak cepat untuk menciptakan populasi badak Sumatera. Penuruan jumlah spesies ini sangat tajam, kami harus cepat membuat badak-badak ini hamil," kata Teri Roth, Kepala Pusat Penelitian Satwa Liar Langka, Kebun Binatang Cincinnati.


Dia menambahkan, saat ini timnya sedang merencanakan untuk mengawinkan badak Sumatera betina bernama Susi (8 tahun), dengan badak Sumatera jantan bernama Harapan (6 tahun).


"Keduanya adalah saudara kandung dan dalam keadaan yang sangat sehat," ujar Roth.


Dikritik

Namun, rencana mengawinkan kedua badak itu mendapat kritik dari beberapa peneliti. Mereka beranggapan, dengan mengawinkan dua saudara kandung, ditakutkan akan menimbulkan genetik yang buruk bagi keturunannya.


"Kami sebenarnya tidak ingin melakukan ini. Tapi, ketika spesies ini sudah semakin habis, maka yang kami lakukan adalah mengawinkan kedua badak muda itu," ungkap Roth.


Orangtua dari kedua badak Sumatera itu telah meninggal. Tapi, saudara tertuanya, Andalas (11 tahun), sudah dipindahkan ke Indonesia dan telah menjadi ayah setelah dikawinkan dengan badak liar.


"Apakah kita membiarkan badak Sumatera habis? Lalu, apa yang bisa kita jaga di Bumi?" tutur Roth. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya