Layanan Byar-Pet, Tifatul Panggil BlackBerry

Mantan Menkominfo Tifatul Sembiring
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Keren Banget, Sherina Main Teater Musikal Bareng Anak-Anak Sekolah
- Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring, berjanji akan memanggil perwakilan perusahaan Blackberry--dulu Research in Motion-- untuk meminta penjelasan soal terganggunya layanan Blackberry Messenger (BBM) pada tanggal 3 Juli kemarin. Tifatul mengatakan ingin mencari tahu dulu apa penyebab dari terganggunya layanan BBM yang kerap terjadi.

Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya

Ditemui usai membuka Anugerah Pewarta Foto Indonesia 2012 di pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin 15 Juli 2013, Tifatul tidak ingin terburu-buru memberikan sanksi kepada BB. "Kemkominfo akan panggil mereka untuk berbicara dan mengetahui apa sebenarnya yang menyebabkan gangguan itu. Padahal Indonesia merupakan pengguna BB terbesar di seluruh dunia," kata Tiffi.
Kutukan Sungkyunkwan Scandal: 5 Pemerannya Terjerat Kontroversi Bertubi-tubi!


Saat ditanyakan apakah pemerintah akan menggunakan peristiwa kerusakan layanan pengiriman BBM sebagai senjata untuk menekan BB supaya memindahkan pusat data ke Indonesia, Tifatul baru akan memutuskan usai bertemu dengan pihak BB.


Kejadian ini bermula pada tanggal 3 Juli kemarin, layanan pesan singkat atau BBM kembali mandek. Seluruh pengguna BB tidak bisa bertukar pesan meski layanan suara dan teks berjalan normal.


Manajer Humas BB Indonesia, Yolanda Nainggolan, mewakili perusahaan asal Kanada itu mengakui gangguan teknis itu terjadi di jaringan mereka. "Ini sepenuhnya kesalahan kami dan bukan mitra operator," ujar wanita yang akrab disapa Yola itu.


Gangguan terhadap layanan BBM kerap dirasakan penggunanya sejak lama. Di tahun 2011 silam, Indonesia bahkan mengeluarkan pernyataan keras soal pelayanan BB. Problem yang paling sering dialami adalah layanan BBM ngadat sehingga membuat pelanggan mengeluh.


Kepala Informasi dan Humas Kemenkominfo, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan wacana layanan BB ini sedang dalam pembicaraan dengan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). "Kami sudah ingatkan BRTI untuk kembali take action. Kalau tidak nanti kami dianggap melakukan pembiaran," ungkap Gatot saat dihubungi VIVAnews pada 3 Juli kemarin.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya