Sumber :
- Antara/ Wahyu Putro
VIVAnews
- Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad, melirik tenaga nuklir sebagai sumber energi baru yang bisa menggantikan energi fosil. Menurutnya, penggunaan tenaga ini terbilang lebih cepat daripada energi lain.
"Kalau persediaan kita kurang, mengapa tidak mencoba mengembangkan nuklir, katakanlah, dikembangkan dari sekarang. Sepuluh tahun baru jadi. Saya baru pulang dari Kalimantan Barat dan di sana banyak uranium. Di Bangka Belitung sudah selesai kajiannya. Kita ada barangnya, kok," kata Gusti dalam Sidang Dewan Energi Nasional ke-10 Tahun 2013 di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin 15 Juli 2013.
"Kalau persediaan kita kurang, mengapa tidak mencoba mengembangkan nuklir, katakanlah, dikembangkan dari sekarang. Sepuluh tahun baru jadi. Saya baru pulang dari Kalimantan Barat dan di sana banyak uranium. Di Bangka Belitung sudah selesai kajiannya. Kita ada barangnya, kok," kata Gusti dalam Sidang Dewan Energi Nasional ke-10 Tahun 2013 di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin 15 Juli 2013.
Baca Juga :
Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi
Begitu pula dengan pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik. Wacik menyarankan seharusnya Indonesia membuka pintu untuk tenaga alternatif seperti ini.
"PLTN, saat itu ada banyak perdebatan. Akhirnya, energi ini menjadi pilihan terakhir. Maksud kami, negeri ini membuka pintu untuk nuklir," kata dia.
Lagipula, kebutuhan energi ini sudah mendesak. Apabila terus mengandalkan stok sumber energi yang ada, kebutuhan energi domestik tidak akan terpenuhi. "Kebutuhan energi semakin besar. Kalau kita tomboki dengan geotermal, akan lama sekali. Industri perlu ribuan megawatt listrik," kata dia. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Begitu pula dengan pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik. Wacik menyarankan seharusnya Indonesia membuka pintu untuk tenaga alternatif seperti ini.