Rompi Ini Bisa Jadi Tukang Pijat Pribadi

Mahasiswa UGM ciptakan rombi pijat
Sumber :
  • VIVAnews/Daru Waskita
VIVAnews -
Lupakan Kekalahan dari Qatar, Timnas Indonesia U-23 Harus Fokus Benamkan Australia
Selama ini, rompi hanya digunakan untuk melindungi bagian dada saat berkendaraan atau sebagai penghangat tubuh ketika cuaca dingin. Namun, di tangan mahasiswa UGM, rombi diubah menjadi alat pijat.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Bayern Munich vs Arsenal di Liga Champions

Rompi yang berbahan parasit tersebut terpasang delapan unit pijat
Seminggu Setelah Kepergian, Istri Babe Cabita Disebut Masih Sering Melamun
(trigger point) getaran mekanis. Masing-masing unit pijat dilengkapi enam titik infra merah untuk relaksasi otot punggung.

Tingkat kecepatan getaran hingga 900 rpm bisa diatur lewat unit kontrol yang dipasang pada kantong depan rompi.


"Berat rompi hanya satu kilogram, dan menggunakan baterai Lithium 9,7 volt," kata Aris Prayitno, mahasiswa Teknik Mesin UGM angkatan 2010, Jumat 7 Juni 2013.


Aris menceritakan, rompi pijat ini memadukan ilmu teknik, sains dan kedokteran sehingga menghasilkan produk kesehatan portabel yang sengaja dirancang mengatasi pegal linu secara praktis.


"Rompi ini bisa dipakai relatif cukup lama, hingga 20-30 menit," jelasnya


Aris mengaku, tim membutuhkan waktu empat bulan untuk mengembangkan rompi pijat ini. Saat awal proses pembuatan, ia sempat kesulitan mencari motor getar untuk dipasang di rompi.


Mujur, ia seketika mendapat ide menggunakan motor berbandul dari stik atau
controller
PlayStation bekas. Sedangkan, unit pijat, ia memakai keset pijat refleksi.


"Sebelum jadi seperti ini, saya sudah empat kali gagal.
Trial and error
terus," paparnya.


Rp2 Juta


Selain praktis dan bisa dibawa ke mana-mana, rompi yang dibuat dengan biaya Rp2 juta ini diakui Aris memiliki tingkat keamanan yang baik. Pasalnya, rompi menggunakan arus DC yang tidak terlalu kuat, cukup dengan baterai 9,7 Volt.


"Kita sudah berkonsutasi dengan dosen. Rompi ini tidak menimbulkan setrum," ujarnya.


Selain Aris, desain rompi pijat ini juga melibatkan dua mahasiswa lain, yaitu Syifa Salma dan Hilma Tsurayya dari Fakultas Kedokteran, dibantu Agus Budiman, seorang mahasiswa prodi D3 Elektronika dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi.


Syifa Salma menuturkan, penentuan titik lokasi pemasangan unit pijat tidak dilakukan sembarang, melainkan berdasarkan hasil anatomi letak posisi saraf, otot, dan pembuluh darah di daerah punggung,


”Jadi, pemilihan lokasinya dijadikan sebagai titik refleksi," katanya.


Sedangkan, keberadaan sinar infra merah menimbulkan rasa hangat sehingga bisa melenturkan jaringan kolagen kulit, di samping memicu hormon endorpin yang bisa mengurangi rasa nyeri.


"Nyeri di punggung akibat akibat pengumpulan asam laktat, bila asam laktat terurai, rasa nyeri berurang," katanya. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya