- venturebeat.com
Sementara Facebook maupun Twitter menjadi dunia baru untuk berinteraksi dengan orang lain di seluruh dunia.
Tampilan aplikasi Nextdoor: seorang pengguna mencari babysitter yang bersedia kerja malam hari mulai pukul 4 sore-10 malam.
Untuk terdaftar dalam layanan ini, pengguna harus masuk ke situs jejaring itu, memasukkan alamat rumah lalu kemudian menunggu kartu pos untuk kode registrasi. Verifikasi alamat juga bisa dilakukan melalui telepon.
Koneksi dalam satu akun dibolehkan hingga 700 orang. Dan, kini trafik pengiriman pesan antarpengguna Nextdoor mencapai satu juta pesan tiap hari.
Manfaat lain, yaitu bisa menginformasikan kepada tetangga tentang kejadian darurat.
"Sejak diluncurkan, setiap bencana alam, orang telah menggunakan Nextdoor untuk memperingatkan sesuatu sebelum peristiwa terjadi," kata Tolia.
Nextdoor telah digunakan untuk memberitahu kondisi terkini tetangga, misalnya sesaat setelah badai tornado di Oklohama, kebakaran hutan di California dan pengeboman di Boston.
Manfaat lain juga digunakan oleh polisi untuk memantau wilayah di beberapa wilayah di AS.
Kopi Darat
Survei menunjukkan hanya 29 persen warga AS yang mengetahui tetangga mereka, dan 28 persen tidak mengetahui nama tetangga mereka. Fakta lain, 3,5 juta warga Inggris tidak pernah bertemu dengan tetangga dekat rumah.
"Kami ingin mereka menggunakan layanan kami untuk mengenal tetangga mereka, kemudian saling bertemu di dunia nyata (kopi darat)," ujar Tolia.
Bisa jadi layanan ini sangat bermanfaat dengan karakter latar belakang budaya di AS. Nah, dengan latar belakang budaya berbeda, apakah jejaring sosial ini akan meledak di Indonesia? (eh)