Komputer Peneliti Senjata Nuklir AS Diserang Peretas

Logo Internet Explorer 10
Sumber :
  • gadgetadda.com
VIVAnews -
3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru
Browser besutan Microsoft, Internet Explorer 8 (IE8), dilaporkan telah dipakai untuk meluncurkan serangan ke ilmuwan senjata nuklir AS.

Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan

Mengutip beberapa laporan perusahaan keamanan dunia, laman
Kasus Pemerasan Firli Bahuri Mandek, Kombes Ade Safri: Pasti Tuntas
ZDnet mengungkapkan, baru-baru ini ditemukan celah keamanan
(bug)
pada IE. Celah itu dimanfaatkan peretas dalam upaya mengeksploitasi komputer milik pemerintah Negeri Paman Sam.


Menurut laporan, sistem Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Energi AS telah diserang. Namun, pihak Departemen masih bungkam terkait keamanan file rahasia.


Sejauh ini, dilansir
Softpedia,
7 Mei 2013, beberapa sumber mengklaim serangan itu dilancarkan oleh peretas-peretas asal China, meski hingga kini belum ada indikasi spesifik yang mengarah kepada mereka.


Sedangkan, Microsoft sudah mengiyakan telah menjadi korban serangan. Perusahaan besutan Bill Gates itu menyatakan beberapa serangan dilakukan secara sengaja, tapi Microsoft tetap tutup mulut terkait nilai kerusakan yang diakibatkan kerentanan browser Web mereka.


"Kami sedang menyelidiki laporan publik dari kerentanan IE8. Kami mengetahui ada serangan yang mencoba untuk mengeksploitasi kerentanan browser kami," jelas Microsoft.


IE 8 merupakan browser Microsoft yang mempunyai basis pengguna terbesar, tapi IE8 seperti semua browser edisi Windows, rentan terhadap serangan, sehingga Microsoft menganjurkan pengguna untuk memperbarui
(update)
browser tersebut ke rilis versi terbaru, IE9 atau IE10. Keduanya diklaim lebih aman. Anda bisa mengunduhnya melalui


"Ini adalah kerentanan eksekusi kode remote. Kerentanan yang ada yaitu Internet Explorer mengakses obyek dalam memori yang telah dihapus atau yang belum dialokasikan," kata Microsoft.


Kemudian, kerentanan itu dapat merusak memori dan memungkinkan penyerang untuk mengeksekusi kode
arbitrary
, atau program yang dirancang khusus untuk eksploitasi kerentanan.


"Seorang penyerang bisa hosting situs yang dibuat khusus untuk mengeksploitasi kerentanan melalui Internet Explorer dan kemudian meyakinkan pengguna untuk melihat situs Web," ujar Microsoft. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya