Ponsel Pintar Satelit Kini Sudah di Angkasa

PhoneSat, satelit NASA yang berbasis Android
Sumber :
  • cubesatkit.com/Courtesy NASA
VIVAnews -
Menkominfo Sebut Situasi usai Pemilu 2024 Sangat Lebih Baik dibanding 2019
Masih ingat dengan ponsel yang disulap menjadi "otak" satelit di luar angkasa? Ya, HTC Nexus One, yang konon menjadi otak peluncuran satelit milik Organisasi Riset Ruang Angkasa India (ISRO), StraND-1
(Surrey Training, Research, and Nanosatellite Demonstrator)
Pertumbuhan Ekonomi Bali Duduki Peringkat ke-6 dari 34 Provinsi di Indonesia
.
Golkar Merasa Wajar jika Dapat 5 Kursi Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Laman
KQED
melansir, 25 April 2013, salah satu insinyur NASA di Ames Research Center telah menggubah tiga ponsel pinter Android menjadi sebuah miniatur satelit ruang angkasa. Saat ini, satelit Android itu sudah mengorbit 150 kilometer di atas Bumi.


"Sebenarnya, ponsel sudah memiliki semua jenis sensor yang dibutuhkan untuk menjadi satelit, seperti giroskop dan
accelerometer,
" kata insinyur NASA bernama Jim Cockrell.


Satelit berukuran mini dengan bobot 8 pon, setara 3,6 kilogram, ini dirancang oleh
Surrey Satellite Technology Limited
(STTL) yang berbasis di Inggris Raya.


Menurut SSTL, di angkasa, Nexus One akan menjalankan aplikasi yang akan mengumpulkan data ilmiah, mengambil citra Bumi menggunakan kamera 5 MP pada ponsel pintar, sampai mengendalikan beberapa fungsi satelit. Menakjubkan.


Dalam uji coba ini tim insinyur NASA di Ames Research Center menggunakan tiga ponsel pintar Nexus One dengan ditambahkan baterai yang lebih besar dan pemancar radio. Ketiga ponsel pintar itu dibungkus oleh sebuah kubus berukuran 10 sentimeter, yang diberi nama CubeSats.


"Misi ini hanya bertahan dua minggu, setelah batas waktu itu CubeSats akan terbakar oleh atmosfer," kata Cockrell.


Para insinyur juga telah menyiapkan aplikasi Android khusus yang digunakan untuk menjalankan misi. Salah satu aplikasi berfungsi untuk memotret dengan kamera ponsel, dan mengirimkan hasilnya ke Bumi.


Tujuan dikembangkannya satelit dari ponsel ini semata-mata untuk melakukan eksplorasi di luar angkasa. Selain itu, bisa menjadi opsi baru dalam membuat satelit ruang angkasa berbiaya murah.


Untuk membangun dua satelit seperti ini, pengembang membutuhkan biaya sebesar US$3.500, atau Rp34 juta, ditambah US$7.500, setara Rp73 juta, untuk penambahan panel surya.


Satelit kecil ini sangat berpotensi untuk menjalankan misi yang lebih penting di masa depan. "Tidak lama lagi, kami akan membuat misi operasional berbasis ilmu pengetahuan dengan menggunakan ponsel Android," ujar Yost. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya