Sumber :
- Space.com
VIVAnews -
Pemanfaatan energi dari sinar matahari sebagai pembangkit energi listrik mulai dilirik di San Fransisco, AS.
Pasalnya, sinar energi di wilayah ini sangat melimpah. Salah satu alat untuk menangkap sinar matahari adalah panel surya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti
Pasalnya, sinar energi di wilayah ini sangat melimpah. Salah satu alat untuk menangkap sinar matahari adalah panel surya.
Baca Juga :
Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar
Saat ini, para ilmuwan sedang mencari cara agar panel surya bisa lebih terjangkau dan pembuatannya memakai material yang tersedia melimpah.
Sebab itu, sejumlah peneliti di Stanford University kini mulai meneliti penggunaaan bahan karbon untuk mengambil energi matahari dan menciptakan sel surya dengan harga yang lebih murah.
Menjawab tantangan itu, Michael Vosgueritchian, mahasiswa dari kelompok penelitian BAO, telah mengembangkan sel surya yang sungguh kecil, yang seluruh bahannya terbuat dari karbon.
Dengan menggunakan berbagai jenis karbon, seperti karbon
nanotube, fullerene,
dan
graphene,
kelompok tersebut membentuk sel surya dengan menggunakan material murah meriah dan teknik industri.
Untuk melihat video tentang teknologi sel surya, Anda bisa mengklik
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Saat ini, para ilmuwan sedang mencari cara agar panel surya bisa lebih terjangkau dan pembuatannya memakai material yang tersedia melimpah.
