IDC: BlackBerry10 Tak Begitu Cocok di Indonesia

CEO RIM Thorsten Heins saat memperkenalkan BlackBerry Z10 dan BlackBerry Q10
Sumber :
  • mobilegeeks.de

VIVAnews - BlackBerry baru saja meluncurkan dua smartpone berbasis BlackBerry10 (BB10), Z10 dan Q10 pekan lalu. Namun, bagaimana tantangan dan prospek keduanya di Indonesia dan India?

Produsen asal Kanada ini telah digandrungi jutaan konsumen di Indonesia dan India. Sebagian besar karena ponsel pintar itu hadir dengan harga murah dan menawarkan paket layanan yang cukup terjangkau, yakni US$2 atau Rp20.000 per bulan.

"Memang tidak hanya India dan Indonesia yang mempunyai pasar besar, tetapi dalam hal pertumbuhan ponsel di masa depan, BlackBerry berada di dua negara yang paling potensial," kata Melissa Chau, manajer riset senior IDC di Singapura.

"Tapi, dua perangkat BB10 tidak begitu cocok dengan kebutuhan di kedua pasar," jelasnya, seperti dilansir Guardian, Senin 4 Febuari 2013.

Jokowi 'Down' Gol Muhammad Ferrari ke Gawang Uzbekistan Dianulir Wasit

Lini ponsel pintar berbanderol murah, seperti BlackBerry Gemini, ditengarai menjadi penggerak utama pertumbuhan BlackBerry di tanah air. Sementara harga dua produk anyar BB10 dinilai belum memihak kebutuhan pasar karena dikhawatirkan masih tergolong mahal bagi konsumen menengah.

Selama ini, orang-orang muda tertarik dengan BlackBerry karena biaya langganan yang terjangkau, sehingga memungkinkan kaum muda untuk berkomunikasi secara gratis di BlackBerry Messaging Service (BBM).

Thomas Doll Khawatir Cuaca Panas Jakarta Pengaruhi Persija Vs PSIS

Namun, layanan itu kini mendapat saingan tangguh dari ponsel-ponsel berbasis Android, yang menawarkan aplikasi bernama Whatsapp. Seperti BBM, Whatsapp menawarkan pesan instan, namun fiturnya lebih beragam dan bisa bekerja lintas sistem operasi, termasuk bisa digunakan di BB.

Dampaknya, sebagian pengguna BlackBerry di Indonesia beralih ke ponsel pintar yang dilengkapi Whatsapp. Mickey Nayoan, seorang desainer di Jakarta, mengaku kini beralih ke Samsung.

"Saya bertahan tanpa BlackBerry karena ada WhatsApp. Semakin banyak orang menggunakannya dan sehingga saya tidak perlu BBM lagi," katanya.

Pada saat yang sama, pengguna kategori high-end mulai tidak tertarik dengan ponsel yang berbanderol murah.

Pasar Utama

Viral di TikTok Pernikahan Low Budget, Enggak Sampai Rp3 Juta

Menurut data IDC, Indonesia merupakan salah satu pasar BlackBerry utama  di dunia - selain AS dan Inggris pada tahun lalu. India merupakan adalah terbesar kesembilan. Sayang, lembaga itu enggan merinci data unit penjualan per negara.

Sementara itu, ABI Research memaparkan BlackBerry menyumbang hampir setengah dari pengiriman ponsel pintar ke Indonesia sepanjang tahun 2012. Sementara pangsa global BlackBerry hanya meraup pangsa 5,3 persen.

Di India, pasar ponsel terbesar kedua di dunia, BlackBerry hanya menempati urutan ketiga setelah Samsung dan Nokia.

Hampir semua operator menawarkan layanan untuk perangkat, termasuk Telkomsel, XL, Indosat, 3, Axis, Smartfren, dan Esia. Sebagai contoh, dalam laporan kinerjanya tahun lalu, pelanggan BlackBerry XL meroket 45 persen sejak menawarkan paket US$0,20, atau Rp2.000 per hari.

Meski demikian, menurut IDC, pada kuartal kedua tahun lalu, BlackBerry masih tetap menjadi ponsel nomor satu di Indonesia. Sedangkan, Android menyalip BlackBerry sebagai sistem operasi yang paling populer. (ren)

Pemain Timnas Indonesia U-23

Timnas Indonesia U-23 Kalah, Jerome Polin Jadi Sasaran Netizen

Kegagalan Timnas Indonesia U-23 melaju ke final Piala Asia U-23 diduga karena terkena 'kutukan' Jerome Polin. Dia pun menjadi sasaran netizen di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024