Puluhan Jenis Satwa di Jawa Barat Punah

Ekek-Geling Jawa terancam punah
Sumber :
  • Wikipedia/J G Keulemans

VIVANews - Keberadaan puspa dan satwa di Jawa Barat sangat mengkhawatirkan. Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja mengungkapkan, puluhan satwa punah.

Catatan BPLHD Jawa Barat, ada 64 jenis burung di kawasan Gunung Papandayan, Garut dinyatakan punah. "Itu data hingga November ini," kata dia di sela peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional di Bandung, Kamis 22 November 2012.

Selain itu, dia menambahkan, 15 jenis ikan di sepanjang sungai Citarum juga dinyatakan punah. Ini belum jenis tumbuh-tumbuhan.

Menurut dia, penyebab utama hilangnya sejumlah spesies tanaman dan satwa adalah aktivitas dan perilaku manusia. "Ini bukti kita belum menyadari nilai penting keberadaan satwa dan puspa sebagai bagian penting dari kesejahteraan dan kehidupan," ungkapnya.

Sebagai upaya pelestarian BPLHD Jabar melakukan pendekatan dan pembinaan pada para pelajar. "Kami memberi dukungan pada berbagai kegiatan lingkungan sekolah."

Kontroversi Penetapan Kurikulum Merdeka Menjadi Kurikulum Nasional

Setiawan mengatakan adalah ironi bagi Indonesia yang dikenal sebagai mega biodiversity oleh dunia, tapi kenyataannya di Jabar sejumlah hewan terancam punah. "IUCN sebagai lembaga konservasi dunia melansir 5 jenis mamalia, 7 jenis burung dan 8 jenis amfibi Jabar dalam status terancam punah," ujar Setiawan.

Data ini berbeda dengan yang dilansir Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jabar. Data BKSDA satwa yang teracam punah adalah 3 jenis. Elang Jawa, Owa, dan kukang.

Tapi perbedaan data itu, ujar Setiawan, bukanlah soal substansial. "Data ini menegaskan kondisi lingkungan terutama hutan di Jawa Barat makin hari makin mengkhawatirkan," kata dia.

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu, 24 April 2024

Tak Hanya Kader PKB, Cak Imin Juga Titip ke Prabowo 8 Agenda Perubahan

Cak Imin menegaksan, agenda perubahan bukan soal kepemimpinan atau keberlanjutan kepemimpinan.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024