Menghitung Kemungkinan Google Maps Kembali ke iOS

3D Maps Apple
Sumber :
  • brandchannel.com

VIVAnews - Saat iOS 6 diperkenalkan, banyak yang menyesali tak adanya Google Maps di sistem operasi besutan Apple itu. Aplikasi Apple Maps pun masih belum mampu menyaingi Google Maps, sehingga pemetaan dianggap masih jadi kekurangan di perangkat Apple terbaru.

Sebuah laporan mengungkapkan bahwa Google masih berusaha agar aplikasi pemetaan mereka bisa ada di iOS 6. Namun, seorang sumber mengatakan kepada Guardian bahwa Google "tak optimis" permintaan itu akan dikabulkan Apple.

Saat ini, pengguna perangkat iOS 6 seperti di iPhone 5 memang bisa mem-bookmark maps.google.com di browser Safari. Meski begitu masih banyak yang mengharapkan kehadiran Google Maps sebagai aplikasi pihak ketiga di App Store. Tapi, banyak orang dalam Google yang ragu aplikasi itu bakal disetujui Apple.

Sumber itu mengatakan ada harapan Google Maps muncul di iOS 6 semenjak hengkangnya Scott Forstal dari Apple, dan tak lagi memimpin divisi iOS. Tapi sumber lain, yang juga di Google, tetap pesimis, dengan alasan politik industri dan upaya Apple untuk "terus bergerak berusaha menjadikan produk inferior menjadi lebih baik".

Sengketa pemetaan antara Google dan Apple sendiri berawal ketika iOS diperkenalkan pada September silam. Buruknya performa Apple Maps kemudian menjadi pokok masalah yang terus menerus dibicarakan. Banyak lokasi yang hilang di Apple Maps, bahkan banyak kesalahan dalam penempatan lokasi.

CEO Apple Tim Cook mengatakan iOS 6 telah diunduh lebih di 200 juta perangkat. Meski begitu jeleknya pemetaan di Apple Maps tetap menjadi kelemahan yang paling signifikan, dan menyebabkan Tim Cook meminta maaf.

Soal sulitnya Google Maps disetujui oleh Apple, menurut salah satu sumber, adalah karena Google melihat munculnya sejumlah aplikasi pemetaan di seksi "Find maps for your iPhone" di App Store, yang hanya bisa diakses melalui iPhone atau iPad. Aplikasi di iOS ada yang menggunakan API (aplikasi pemrograman antarmuka) milik Google Maps untuk mendeteksi lokasi, routing, atau data Point of Interest (PoI), namun tak muncul di seksi itu.

Seksi baru di App Store itu sendiri diperkenalkan beberapa hari lalu, yang menghadirkan 10 aplikasi gratis dan berbayar. Ini untuk menjadi alternatif aplikasi pemetaan di iOS untuk menutupi buruknya Apple Maps. Tapi, aplikasi gratisan seperti Maps+ atau aplikasi berbayar seperti Quick Route, yang menghadirkan Google Maps dalam bentuk tile Apple Maps, tidak ada di seksi itu.

Sumber Google lalu melihat hilangnya aplikasi yang 'berbau' Google' di seksi yang baru, karena dianggap mempromosikan Google sebagai produk yang superior. Secara umum, meskipun Apple Maps dianggap jelek, Apple ingin pengguna produknya untuk berpindah dari Google.

Apple tidak berkomentar saat ditanya mengenai alasan apa yang menyebabkan aplikasi tertentu disorot di "Find maps for your iPhone".

Meski begitu, dua sumber Google itu sama-sama menyatakan bahwa Google dan Apple terus berkomunikasi terkait banyak hal. Kebijakan dan kesepakatan pun masih akan bisa berubah. Jika Google Maps kembali ke iOS, pengguna iOS tetap diprediksi sulit untuk menggunakan Google Maps sebagai pemetaan utama secara default.

Perubahan pun terlihat dilakukan Apple di versi iOS 6.1. Salah satunya perbaikan di search string (kata kunci) ke MapKit API. Ini menjadikan pengembang bisa menggunakan Apple Maps dari dalam aplikasi lain. Ini juga berarti memperbaiki Point of Interest (PoI) untuk menghasilkan hasil pencarian yang lebih baik.

Secara umum, ada dua hal yang bisa dipastikan dengan adanya perbaikan di MapKit. Pertama, Apple terus berusaha meningkatkan fungsi pencarian. Kedua, ini merupakan cara untuk terus maju, dan menggunakan Google Maps seperti memutar balik jarum jam ke arah yang salah. (Sumber: Guardian).

Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan
Dokumentasi BNPB

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Banjir Lahar Dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru membuat meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS).

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024