Hujan Meteor Orionid Ahad Dini Hari, 1 Jam 20 Meteor

Posisi meteor Orionid
Sumber :
  • Space.com

VIVAnews -- Akhir pekan ini, para pengamat bintang akan menyaksikan fenomena hujan meteor yang berasal dari komet paling tenar sejagad, Halley, yang mengorbit matahari setiap 76 tahun sekali. Hujan meteor Orionid.

"Dimulai Minggu (21/10) dini hari antara pukul 01.00 sampai Subuh. Bisa dengan melihat arah rasi Orion, yaitu dari timur sampai atas kepala kita," jelas Profesor Riset Astronomi-Astrofisika LAPAN, Thomas Djamaluddin kepada VIVAnews, Kamis 18 Oktober 2012.

Pemandangan tersebut dapat terlihat seperti bintang jatuh  dan hanya berlangsung secara sekilas.

"Per jam ada 20 meteor dan tiga menit sekali ada satu  meteor, dan hanya beberapa detik kemudian akan terbakar. Ini terjadi  di ketinggian antara 70 sampai 100 km," lanjutnya.

Thomas juga menambahkan, meteor hasil sisa debu Komet  Halley tersebut tidak berbahaya karena  hanya berupa butiran halus saja.

Hujan meteor ini dapat disaksikan di seluruh wilayah  Indonesia dengan syarat cuaca cerah, medan pandang tidak terhalang, dan  jauh dari polusi cahaya. "Pengamatan jangan dari tengah kota. Polusinya cahayanya  kuat sekali," saran Thomas.

Sebelumnya, pada 8 Oktober 2012 terjadi puncak hujan meteor Draconids tahun 2012. Hujan meteror ini berasal dari sisa-sisa debu komet Giacobini-Zinner.

Delegasi World Water Forum Mulai Tiba di Bali 15 Mei, Imigrasi Siapkan Jalur Khusus
Kiper Timnas Indonesia U-23, Ernando Ari.

Ernando Ari Bersyukur dengan Pencapaian Timnas Indonesia U-23 tapi Belum Puas

Kiper Timnas Indonesia U-23 Ernando Ari mengaku bersyukur bisa masuk dalam skuad Garuda Muda yang berhasil menembus semifinal Piala Asia U 23 di Qatar

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024