- REUTERS/Beck Diefenbach
VIVAnews - Meski penjualan iPhone 5 telah melampai rekor penjualan iPhone
generasi sebelumnya, penjualan iPhone 5 mengalami keterlambatan pasokan. Salah satu penyebab kurangnya pasokan ini diduga terkait susahnya merakit desain baru di iPhone 5.
Perusahaan perakit iPhone asal China, Foxconn, mengakui bahwa iPhone 5 merupakan perangkat yang tersulit yang pernah dirakit oleh Foxconn.
"Untuk membuat iPhone yang ringan dan tipis, desainnya sangat sulit. Butuh waktu untuk mempelajari bagaimana untuk membuat perangkat baru ini, dan membuatnya sempurna. Untuk produktivitas, kami terus memperbaikinya hari demi hari," ujar eksekutif Foxconn dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir SlashGear.
Pemeriksaan ekstra untuk jaga kualitas pada lini teknik produksi juga dilakukan oleh Foxconn, untuk menjaga kesempurnaan. Langkah ini menyusul keluhan tentang banyaknya iPhone 5 yang muncul dalam kondisi tergores, meskipun berada dalam kemasan yang rapi.
Prosedur pengecekan kualitas memang ditentukan dalam sebuah proses produksi. Meski begitu, eksekutif Foxconn menyalahkan salah satu dari pelapis yang dipilih Apple untuk iPhone terbaru, yang menjadikannya lebih rentan terhadap goresan.
"Selalu sulit untuk memenuhi kedua kebutuhan itu, yaitu kebutuhan estetika dan kebutuhan praktis," kata eksekutif tersebut.
Apple selama ini terus mengatakan bahwa iPhone 5 berani melewati batas-batas dalam desain produk mereka. Desainer terkenal Apple, Jonathan Ive, bahkan bersikeras bahwa tidak ada perusahaan lain yang berusaha melewati batas-batas itu, dari konstruksi sampai peningkatan kualitas produk di saat yang bersamaan.
Kekurangan pasokan smartphone terbaru Apple tersebut telah mempengaruhi penjualan di pasar Amerika Serikat dan internasional, karena waktu rata-rata untuk pengapalan menjadi 3 hingga 4 pekan untuk pemesanan online. (adi)