China Eksplorasi Asteroid Berbahaya, Setara 500 Juta Bom Atom

Asteroid
Sumber :
  • nasa.gov

VIVAnews -- China tak mau ketinggalan  dengan Amerika Serikat, Eropa, dan Rusia dalam penjelajahan luar angkasa. Setelah mengirimkan dua satelitnya Chang'e I dan II untuk mengeksplorasi Bulan, jelang pengiriman kendaraan penjelajah (rover) ke satelit Bumi itu pada tahun 2017, negara itu kini punya target lain: mengeksplorasi asteroid berbahaya.

China mengarahkan satelit Chang'e II, dari Bulan ke Asteroid 4179 Toutatis, yang jauhnya sekitar 7 juta kilometer dari Bumi.  Chang'e II telah meninggalkan orbit Bulan pada 15 April 2012 dan akan mendekati Toutatis pada 13 Desember 2012.

Chang'e II -- yang diambil dari nama Dewi Bulan, akan melayang pada jarak 4,6 kilometer dari asteroid Toutatis yang berpotensi menciptakan dampak ledakan dahsyat yang setara 500 juta bom atom Hiroshima jika menabrak Bumi.

Asteroid 4179 Toutatis pertama kali terlihat pada 10 Febuari 1934 tapi kemudian hilang sampai beberapa dekade kemudian muncul kembali saat ditemukan oleh Christian Pollas pada 4 Januari 1989.

Toutatis berada pada jarak relatif dekat dengan Bumi dalam interval empat tahun pasca penemuannya. Ia bisa dipelajari secara intensif melalui radar pada tahun 1992, 1996, 2000, 2004, dan 2008. Kemudian Toutatis diperkirakan akan berada relatif dekat Bumi pada 12 Desember 2012, dalam jarak 0.046 AU atau 6.900.000 km. Namun, isu yang menyebutkan ia akan memicu kiamat, ditepis mentah-mentah oleh para ilmuwan.

Meski demikian NASA tak menganggap enteng asteroid tersebut. Pengamatan intensif akan dilakukan di observatorium Goldstone dan Arecibo selama 4-22 Desember 2012.

Toutatis adalah batu angkasa yang bentuknya tak teratur dan memanjang. Ia memiliki pergerakan sangat lamban.

Selain Toutatis, asteroid lain yang diduga punya potensi menabrak Bumi adalah Aphopis. Badan Antariksa Rusia (Rocosmos) merencanakan sebuah misi ke asteroid itu.

Asteroid selebar 300 meter menjadi berita utama pada tahun 2004, saat NASA melaporkan ada peluang 1 banding 223, batu raksasa itu menabrak Bumi pada tahun 2029.

Namun, observasi tambahan menunjukkan, ia tak sampai menubruk Bumi, hanya melintas dalam jarak relatif dekat namun masih dalam kategori aman, yakni sekitar 36.000 kilometer dari Bumi pada 2029.

Jarak terdekat, yang bisa menimbulkan tarikan gravitasi tak terduga pada Apophis, yang akan mengubah arahnya dan menimbulkan bahaya pada Bumi berpotensi terjadi pada tahun 2036, saat ia kembali melintas. Baca selengkapnya di .

Rover China di Bulan

Misi sukses Chang'e II yang mengeksplorasi dan mengorbit Bulan menandai salah satu tonggak eksplorasi ruang angkasa China, sebelum pengiriman rover ke Bulan pada 2017.

China berencana meluncurkan satelit Chang'e III, yang dilengkapi dengan kamera dan instrumen analisis dasar, ke permukaan bulan pada 2013 dan mengirim satelit Chang'e VI pada 2017 yang membawa robot.

"Kami akan menghadapi banyak masalah selama perjalanan ini," kata Ouyang Ziyuan, kepala ilmuwan proyek penjelajahan bulan China. "Pertama adalah fokus pada pendaratan, dan juga untuk membiarkan robot berfungsi dengan baik di lingkungan Bulan," ujarnya.

Suhu di bulan bisa mencapai 120 derajat Celcius pada siang hari, dan menurun menjadi -180 derajat Celcius  pada malam hari. Debu Bulan juga bisa berpotensi merusak bagi panel surya dan instrumen optik robot penjelajah.

Meski sulit, misi ke Bulan layak dilakukan. "Memungkinkan kita untuk tahu lebih banyak tentang sejarah Bulan dan Bumi, dan juga memberikan informasi geologi, kimia, dan fisika yang penting, untuk menfasilitasi eksplorasi masa depan dan pembentukan pangkalan di Bulan," katanya. (sj)

Sumber : ZDnet

Hasil Liga 1: Bali United dan Dewa United Petik Poin Sempurna
Evakuasi mayat pria di trotoar Jalan Margonda

Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas Bawa Bungkusan Pakaian Bekas di Trotoar Margonda

Aparat Reskrim Polres Metro Depok angkat bicara perihal kasus penemuan mayat di pinggir trotoar Jalan Margonda, Depok pada Sabtu sore 20 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024