Astronot Puji Aksi Nekat dan "Gila" Felix Baumgartner

Felix Baumgartner lompat dari kapsul di stratosfer
Sumber :
  • REUTERS/Jay Nemeth/Red Bull Stratos Content Pool/Handout

VIVAnews -- "Gila" dan nekat. Itu yang dilakukan Felix Baumgartner, lelaki pemberani dari Austria yang bertaruh nyawa saat terjun dari ketinggian lebih dari 39.000 meter dari lapisan stratosfer Bumi.

Lebih dari empat menit pria 43 tahun itu terjun bebas, tanpa parasut, melesat melebihi kecepatan suara saat meluncur kembali ke Bumi. Ajaibnya, ia selamat, mendarat dengan posisi lutut ditekuk dengan bantuan parasut.

Tak hanya mengundang decak kagum, aksi lompatan supersonik Baumgartner juga mendapat pujian dari para astronot Amerika dan Eropa. Meski ia tidak melompat dari ketinggian 62 mil atau 100 kilometer, ambang batas minimal wilayah luar angkasa.

"Usaha yang amat mengagumkan #Felix...Kau telah berhasil melampaui batas," kata astronot Inggris dari Badan Luar Angkasa Eropa (ESA) Tim Peake dalam Twitternya,

Lompatan Baumgartner, dalam misi Red Bull Stratos disponsori oleh minuman energi dengan nama yang sama, disiarkan secara langsung dari Bumi, juga dari kapsul yang membawanya ke lapisan stratosfer.

"Ayo berjuang Felix!!!" ujar astronot NASA, Nicole Stott dalam akun Twitternya. Sesaat kemudian Stott merayakan keberhasilan Baumgartner. "Baumgartner telah mendarat. Dari ketinggian 128.000 kaki!".

Baumgartner terjun bebas selama 4 menit 20 detik dengan kecepatan tertinggi 1.342,8 kilometer per jam, melampaui batas kecepatan suara saat ia mencapai kecepatan Mach 1,24, demikian laporan resmi Red Bull Statos.

Lalu, apa yang dirasakan Baumgartner saat terjun bebas?

Untuk diketahui, benda yang melebihi kecepatan suara akan menimbulkan dentuman keras atau yang biasa disebut dengan sonic bom.

"Aku tidak merasakan ledakan sonik, karena aku sibuk bersusaha menyetabilkan diriku," kata Baumgartner dalam pendaratannya pasca mendarat. Ia mengaku sempat kesulitan saat berputar-putar di detik-detik pertama setelah melompat. "Jauh lebih sulit dari yang kubayangkan."

Rekor skydiving sebelumnya, yang tetap ajeg tak tergoyahkan selama 52 tahun dipegang oleh Kapten Angkatan Udara AS, Joe Kittinger pada tahun 1960 dari ketinggian 31.333 meter. Kittinger berperan sebagai penasehat misi Red Bull Stratos.

"Rekor dibuat untuk dipecahkan," kata Kittinger. "Dan pemenang yang lebih baik, tak lain tak bukan adalah Felix Baumgartner."

Pujian tak hanya datang dari pribadi Astronot, tapi juga dari Badan Antariksa Eropa (ESA). "Selamat... dari kami semua di ESA!" demikian diucapkan melalui Twitter European Space Agency.

Juga dari perusahaan penerbangan antariksa swasta, Salah satunya Virgin Galactic dari akun twitter resmi mereka.

Sumber: Space.com

Wajah Sering Kena Matahari Jangan Abaikan Penggunaan Moisturizer
Peristiwa serangan teroris di Gedung Teater dekat Moskow, Rusia

Death Toll Rises to 140 in Moscow Terrorism Attack

The Russian Health Ministry said the death toll from last week's attack on a Moscow concert hall rose to 140 on Wednesday, after another victim died in hospital.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024