Ilmuwan Kuak Akhir Tragis Mumi yang Tewas Karena Sakit Gigi

Rekonstruksi gigi mumi Mesir
Sumber :
  • LiveScience| CREDIT: International Journal of Paleopathology

VIVAnews -- Sekitar 2.100 tahun lalu, saat Mesir diperintah dinasti raja-raja Yunani, seorang pemuda kaya dari Thebes mendekati ajal.

Bertolak belakang dengan usianya yang masih muda, ia kepayahan, diduga menderita infeksi sinus parah akibat gigi berlubang dan penyakit gigi lainnya. Demikian berdasarkan penelitian terbaru pada lubang giginya yang berisi benda aneh.

Hasil CT scan dari jasadnya yang diawetkan menjadi mumi memungkinkan para ilmuwan untuk merekonstruksi secara detil hari-hari terakhir hidupnya.

Pria itu, yang namanya tidak diketahui, berusia 20-an atau awal 30-an memiliki gigi yang bentuknya mengerikan. Ia punya banyak abses atau gigi bernanah yang merupakan komplikasi dari karies gigi, juga lubang di sana-sini. Kondisi itu diduga berujung pada infeksi sinus, yang berpotensi mematikan.

Rasa sakit yang diderita pria muda itu tak bisa digambarkan dengan kata-kata, dan membuatnya pergi ke ahli gigi kala itu.

Pengobatan gigi, dalam versi jauh lebih sederhana, bukan hal baru di Mesir saat itu. Kajian dari catatan kuno menyebut, praktek pengobatan gigi bisa ditelusuri hingga ke masa Piramida Besar dibangun. Sementara, masalah gigi juga sudah jadi hal biasa, kebiasan mengkonsumsi biji-bijian kasar saat itu tak baik untuk gigi.

Kembali ke kondisi pemuda malang itu. Bahkan dokter gigi modern pun akan kesulitan jika menghadapi kasusnya yang parah. Apalagi dokter gigi kuno, pastilah mereka kewalahan. Para peneliti mengatakan, bahkan di saat ini, infeksi yang berkaitan dengan sakit pada gigi menimbulkan risiko kesehatan serius.

Untuk mengatasi sakit pemuda itu, ahli gigi kuno menggunakan cuilan kain linen, yang kemungkinan dicelupkan ke obat seperti jus ara atau minyak cedar. Namun itu sama sekali tak berhasil, hanya dalam hitungan minggu, pemuda itu meninggal. Para peneliti tak bisa memastikan apa penyebab kematiannya, namun infeksi sinus bisa jadi penyebabnya.

Saat jasadnya dimumikan, otak dan organ dalam lainnya dikeluarkan, lalu resin dimasukkan dan tubuhnya di dibungkus dengan segala macam ramuan dan kain linen. Anehnya, petugas pembalsam menyisakan jantungnya tetap berada di tubuh, mungkin sebagai penanda statusnya yang elit.

Setelah dimumikan, ia dimasukkan ke dalam kubur dengan segala macan benda-benda "bekal kubur" yang menandakan statusnya itu. Di mana persisnya tempat ia dikubur di Thebes tidak diketahui, bahkan hingga seorang pengusaha sekaligus politisi James Ferrier pada 1859 membawa muminya ke Montreal, Kanada. Mumi itu akhirnya disimpan di Redpath Museum di McGill University.

Tim Saber Pungli Depok Beraksi, Amankan 4 Orang dari Terminal Depok

CT scan gigi mumi mesir

Rekonstruksi kisah mumi

Untuk mengetahui akhir hidup mumi tersebut, tim peneliti yang dipimpin Andrew Wade di University of Western Ontario menggunakan CT scan beresolusi tinggi untuk memindai gigi dan tubuhnya. Lalu mereka melaporkan temuannya itu ke International Journal of Paleopathology.

Peneliti mengungkap, ini adalah kali pertamanya penambalan gigi Mesir Kuno diketahui. Tak seperti tambal gigi modern, yang dilakukan saat itu tidak bertujuan untuk menyetabilkan gigi.

"Perawatan gigi, mengisi rongga antara dua gigi dengan pelindung kain, yang sarat obat, adalah contoh unik pengobatan gigi di masa Mesir Kuno," kata tim dalam jurnal.

Massa linen kecil sebelumnya telah ditemukan selama pemindaian pada pertengahan 1990-an, namun resolusi pemindaian waktu itu terlalu rendah untuk memungkinkan analisis lengkap.

Kali ini Wade dan timnya memakai pemindai beresolusi tinggi yang ketajamannya enam kali lipat. "Dalam 20 tahun terakhir teknologi telah berkembang cepat," kata dia.  (sj)

Sumber: LiveScience

Bobby Nasution akan Jalin Komunikasi dengan NasDem dan PKB untuk Pilgub Sumut
CIti.

CIti Gandeng Occam Genjot Kinerja Komunikasi

Occam menawarkan kemampuan dan fleksibilitas yang diperlukan untuk memastikan eksekusi program CIti yang efektif dan efisien.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024