Penegak Hukum Masa Depan: Setengah Robot, Setengah Manusia

Telebot, robot polisi masa depan
Sumber :
  • Florida International University

VIVAnews -- "Setengah manusia, setengah robot. Masa depan penegak hukum". Kedengaran seperti isi poster Film RoboCop, namun bisa jadi itu menjadi kenyataan di waktu yang akan datang.

Apalagi, para peneliti dari Discovery Lab, Florida International University bekerja sama dengan  Letnan Komandan Jeremy Robins dari  U.S. Navy Reserves, sedang membuat prototipe robot patroli yang bisa dikendalikan dari jarak jauh alias telebot.

Penjahat Perang, Netanyahu Bakal Diringkus Dewan Keamanan Israel

Proyek ini tak sedang mengantikan manusia dengan robot. Tapi, ada tujuan mulia di baliknya. "Kami ingin menggunakan telebot untuk memberi kesempatan pada veteran tentara maupun polisi yang disabel untuk melayani dalam hal penegakan hukum," kata Robins dalam rilis yang dikeluarkan Florida International University. 

"Dengan telebot, petugas polisi yang cacat tubuhnya akan mampu melakukan banyak hal, meski tidak segalanya, dalam fungsi normal polisi yang sedang patroli langsung -- berinteraksi dengan masyarakat, berpatroli, merespon panggilan 911, dan menerbitkan surat."

Sebagai manifestasi visinya, Robin mendonasikan uangnya sebesar US$20.000 kepada Discovery Lab, dan meminjam dua robot bernilai US$50.000 dari Florida Institute for Human and Machine Cognition (IHMC).

Dibuat dibawah pengawasan program Urban Warrior Robot, disokong dana sebesar US$2 juta dari DARPA initiative, robot beroda dua itu akan menjadi dasar dari prototipe telecop.

"Telebot harus terlihat mengintimidasi dan berwibawa agar orang-orang mematuhi perintahnya," kata dia, seperti dimuat CNET.

Robins menjelaskan, bukan telebot yang memberitahu masyarakat apa yang harus dilakukan, tapi polisi cacat yang berada di balik layar. Suara tegas petugas polisi harus diimbangi penampilan telebot.

Di sisi lain, "robot itu harus nyaman didekati, jadi anak berusia tiga tahun merasa tak takut menghampiri telebot, meminta bantuan saat ia tersesat dan tak bisa menemukan ibunya," kata Robins.

Ini adalah tantangan dalam persoalan desain. "Kami akan memastikannya sesempurna mungkin."

Sumber: Discovery, eh

Pembunuh perempuan open BO di Pulau Pari

Pengakuan Pembunuh Wanita Open BO yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Pembunuh wanita 'open BO' berinisial R (35) di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, mengaku menyesal atas perbuatannya menghabisi nyawa korban. Nico pun mengungkap alasannya teg

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024