- VIVAnews/Muhammad Firman
VIVAnews - Migrasi penyiaran TV Digital telah dimulai dengan terpilihnya penyelenggara TV digital di lima zona penyiaran multiplexing. Selanjutnya, pemerintah akan memantau komitmen para penyelanggara siaran TV digital tersebut.
"Tentu mereka mengebut membangun jaringan. Kami tagih komitmen mereka akhir tahun ini sampai pertengahan tahun 2013," kata Kalamullah Ramli, Staf Ahli Menkominfo, di sela-sela temu industri teknologi penyiaran Korea dan Indonesia Mastel di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu 26 September 2012.
Kalamullah menambahkan komitmen yang akan dievaluasi yaitu kesiapan jaringan infrastruktur TV digital, 70 persen cakupan siaran sampai di kota-kota sekitar ibukota masing-masing zona. "Dan tentu penyiapan set top box nya," ujarnya.
Ia menambahkan untuk pembuatan set top box, Kominfo lebih menginginkan perangkat tersebut diproduksi di dalam negeri. "Kami memilih yang 'made in Indonesia', artinya yang mengerjakan orang Indonesia, ini juga mampu bantu menyerap tenaga kerja kita," ujarnya.
Proses pembuatan set top box di dalam negeri juga dalam rangka membangun industri lokal, menurutnya, bukan hanya sekedar pindah tempat. Tetapi ini juga transfer teknologi ke Indonesia, yang kemudian dapat menumbuhkan industri lokal.
Kalamullah menyampaikan bahwa perangkat set top box sesuai ketentuan 20 persen harus berasal dari komponen lokal dan pada tahun selanjutnya, tingkat komponen dalam negeri ditingkatkan menjadi 50 persen.
"Jadi pertimbangan ini karena industri lokal tidak langsung begitu saja siap, perlu tahap ambil alih teknologi," katanya.
Sampai saat ini, pihak yang tertarik untuk bekerjasama dalam pembuatan set top box yaitu Cina dan Korea Selatan.
"Mereka diharapkan mengembangan litbang teknologi yang juga ada orang dari Indonesia. Mereka juga diwajibkan menggandeng partner lokal," kata dia.
Saat ini total komitmen pembuatan set top box dari para pemenang penyelenggara siatan TV digital mencapai 6 juta unit set top box. (eh)
Kiprah Ninja Xpress Jadi 'Teman' UMKM Bantu Naik Kelas
Perusahaan logistik, Ninja Xpress ternyata punya strategi besar membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
