Pendiri RIM Bangun Laboratorium Teknologi Masa Depan

Mike Lazaridis & Ophelia Quantum-Nano Centre (QNC)
Sumber :
  • theverge.com

VIVAnews - Pendiri dan Vice Chairman Research in Motion (RIM), Mike Lazaridis, mempunyai ambisi membangun sebuah pusat pengembangan teknologi untuk mendukung perangkat di masa depan yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan inovasi layaknya Silicon Valley. Ia mendirikan Mike & Ophelia Lazaridis Quantum-Nano Centre (QNC) di daerah kecil di Waterloo, Kanada.

"Apa yang kita miliki di sini adalah Bell Labs dari abad ke-21," kata Mike Lazaridis, saat memproklamasikan Mike Lazaridis & Ophelia Quantum-Nano Centre (QNC) seperti yang dilansir dari The Verge.

Bell Labs merupakan pusat laboratorium milik AT&T yang mengembangkan astronomi radio, transistor, laser, sistem operasi UNIX, teori informasi dan bahasa pemrograman, dan telah meraih tujuh nobel.

Pusat pengembangan teknologi yang terletak di tengah kampus Universitas Waterloo itu dirancang untuk menjadi tempat bagi para peneliti dari bidang komputasi kuantum dan nanoteknologi. "Kami akan memiliki wawasan yang kami percaya akan menjadi unik," kata Lazaridis. Lazaridis meyakini berdirinya QNC akan memiliki dampak yang sama pada daerah Waterloo yang kini bermasalah.

Ada bidang studi terpisah yang dikembangkan, tapi keduanya memfokuskan pada materi dengan skala yang sangat kecil. Bidang ilmu nanoteknologi berkaitan dengan manipulasi materi pada tingkat atom dan molekul, sementara komputasi kuantum berharap mengeksploitasi hukum fisika untuk mengecilkan transistor seukuran atom. Pengembangan kedua bidang tersebut menjadi jalan penting untuk penciptaan perangkat yang lebih kecil dan semakin kecil.

"Ada banyak lembaga nanoteknologi di seluruh dunia, dan juga lembaga untuk komputasi kuantum, lembaga tersebut ada di bagian lain dunia. Tetapi untuk menempatkan kedua bidang bersama-sama, ini adalah yang pertama dan tidak ada di tempat lain di dunia," kata Presiden Universitas Waterloo, Feridun Hamdullahpur.

Desain Bangunan

Bangunan seluas 285.000 kaki persegi tersebut akan dibagi menjadi area Institute of Quantum Computing dan Waterloo Institute for Nanotechnology, yang masing-masing akan menempati bagian yang terpisah. Eksterior bangunan memiliki struktur seperti sarang lebah baja yang mengelilingi beberapa bagian jendela, sementara di dalamnya terdapat seperangkat tangga gantung.

Dinding bangunan dilengkapi papan putih yang ditata sedemikian rupa untuk mendorong orang-orang dari kedua belah pihak untuk bertemu satu sama lain. Adapun peredam getaran akan mencegah daerah sensitif seperti ruang-ruang kosong dan fasilitas pembuatan teknologi, dari efek gerakan manusia.

Salah satu yang mencolok dari QNC adalah enam atrium tinggi. Daerah ini dibuat terbuka untuk menggambarkanya sebagai "tempat pertemuan informal". Siapa pun bebas berkeliaran di dalamnya serta berfungsi sebagai jalan pintas yang memotong seluruh area kampus.

Di ruangan inilah Lazaridis menjelaskan bahwa tujuan dari QNC adalah untuk berani melakukan ekplorasi ke manapun, yang tidak tidak pernah dilakukan siapapun sebelumnya.

Bangunan senilai US$160 juta--yang diklaim termahal untuk sebuah laboratorium ilmiah-- didirikan tidak lain untuk mengejar berbagai proyek ambisius. Jika dibandingkan dengan Bell Labs yang telah melahirkan inovasi-inovasi terpenting dalam peradaban manusia, seperti transistor dan laser; Hamdullahpur percaya bahwa QNC dapat membuat "mobil menjadi lebih ringan dan aman, baterai yang akan menyimpan energi lebih banyak, serta komputer yang akan melakukan hal-hal yang tidak bisa dibayangkan saat ini".

Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi
Anak selebgram Aghnia Punjabi dianiaya

Anak Selebgram Aghnia Punjabi Diduga Dianiaya Pengasuh, Badan Diduduki hingga Kepala Dibanting

Anak selebgram Aghnia Punjabi diduga dianiaya pengasuh. Wajah anaknya babak belur. Mata kiri lebam, bekas luka di daun telinga, dan bibir juga terluka.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024