CEO RIM: Tak Ada Masalah dengan BlackBerry

CEO baru Research in Motion , Thorsten Heins
Sumber :
  • REUTERS/ Geoff Robins

VIVAnews - Produsen BlackBerry, Research in Motion (RIM), dinilai memiliki sejumlah masalah. Misalnya, ditundanya peluncuran BlackBerry 10 dan rencana pengurangan hingga 5.000 tenaga kerja. Sejumlah masalah itu menyebabkan turunnya harga saham RIM pada kuartal pertama tahun lalu.

Namun, Chief Executive Officer RIM, Thorsten Heins, mengaku tidak ada masalah dengan RIM. "Tidak ada masalah dengan perusahaan yang masih berdiri hingga sekarang," kata Heins, saat diwawancara oleh radio CBC.

Heins pun yakin RIM bisa mengatasi sejumlah kendala tersebut. Meski mengakui bahwa pangsa pasar BlackBerry terus menurun di AS, namun Heins bersikeras bahwa RIM tidak mendekati ajalnya.

"Saya tidak berbicara tentang perusahaan yang telah saya ambil alih sekitar enam bulan lalu. Saya bicara tentang kondisi perusahaan yang ada saat ini," ucap Heins.

Heins kemudian menjelaskan bahwa RIM telah melakukan perubahan besar di manajemen dan tujuan bisnisnya. Saat ini, lanjutnya, RIM sedang melakukan transisi secara masif menuju platform teknologi baru.

RIM juga disebut Heins masih memiliki penjualan yang kuat. Karena itu transisi menuju BlackBerry 10 akan menjadi cara bagi RIM dalam mengarahkan mobile computing miliknya.

Tapi banyak analis menilai, sebelum merilis BlackBerry 10 pada awal tahun depan, RIM harus mampu bertahan hidup sepanjang tahun ini. Salah satunya adalah RIM harus bisa tetap bersaing dengan smartphone berbasis Android atau iPhone di pasar kawasan Amerika Utara.

"Pasar internasional yang terus bertahan menjadi kekuatan kami. Jadi kami berharap bisa mempertahankan pasar, dilakukan secepat mungkin," ujar Rick Costanzo, Executive Vice President RIM di bidang penjualan global.

Namun, analis mempertanyakan eksekusi peluncuran produk baru dan upaya RIM menghindar dari pemecatan karyawan secara massal,. "Risiko dari eksekusi akan terus berlanjut," ucap analis dari Jefferies, Peter Misek.

"Kami berpikir bahwa keputusan meluncurkan BB 10 akan menyebabkan RIM memiliki produk yang inferior di pasar smartphone yang semakin kompetitif," ujarnya.

Meski begitu, Costanzo yakin analisa itu akan dipatahkan oleh RIM. "Kami memiliki pandangan yang berbeda dalam hal apa yang kami harap bisa kami lakukan dengan portofolio kami saat ini," kata Costanzo.
 
Namun, RIM disebut tetap harus menjaga relasinya dengan sejumlah mitra agar tetap bertahan di jaringan RIM. Sebab, banyak perusahaan yang mulai meninggalkan ketergantungan mereka terhadap RIM, dengan membuka sistem mereka ke berbagai platform. Terakhir adalah Mozilla Firefox yang akan mengumumkan teknologi terbaru mereka di tahun 2013.

Meski begitu, Costanzo tetap optimis. "Kami tidak sedang berilusi," tuturnya. "Kami tahu bahwa kami memiliki banyak tantangan di masa depan, tapi kami tetap optimis dengan prospek jangka pendek. | Canada.com | BGR

Penampilan Makin Sopan, Nikita Mirzani Ternyata Diawasi Rizky Irmansyah
Toko Alat Musik

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Tujuan dari ekspansi ini adalah untuk meningkatkan pengalaman musik bagi para musisi di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024