- nokia.com
VIVAnews - Meski sistem operasi Symbian terus tergerus dengan datangnya sistem operasi Android, para pengguna ponsel di Indonesia ternyata masih mengharapkan Symbian.
Dalam survei terbaru yang dilakukan Ericsson, pengguna ponsel ditanyakan, apa sistem operasi yang diinginkan jika terdapat pilihan.
Pengguna ponsel yang memilih Symbian sebanyak 33 persen, diikuti RIM dengan 30 persen. Android dipilih oleh 20 persen responden, Windows Phone 8 persen dan iOS 3 persen.
"Meski demikian, Android berpotensi berkembang," kata Hardyana Syintawati, Vice President Marketing and Communications Ericsson Indonesia, 8 Mei 2012.
Jika di Indonesia pengguna ponsel masih memilih Symbian sebagai sistem operasi selanjutnya, di negara dengan pasar yang potensial lain, justru Android dipilih sebagai sistem operasi berikutnya.
"Di Brazil dan India lebih memilih Android. Platform Android dipilih di negara-negara yang sudah akrab dengan bahasa Inggris, misalnya di India," ucap Hardyana.
Dorong Aplikasi Berjejaring
Ericsson percaya industri aplikasi lokal akan mendorong penggunaan mobile broadband. Karena itu, sebagai penyedia teknologi dan layanan untuk operator telekomunikasi, Ericsson ingin menjembatani semangat tersebut dengan memperkuat kultur aplikasi.
"Tahun 2012 visi kami ingin kembangkan aplikasi untuk masyarakat berjejaring," ujar
Selain menyelenggarakan Ericsson Application Award, Hardyana menyebutkan Ericsson juga menjembatani para pengembang aplikasi untuk dapat terhubung dengan operator telekomunikasi di seluruh dunia. "Kami menghubungkan agar akses aplikasi tersedia secara global di 180 negara," ucap Hardyana.
Dampak dari ekosistem aplikasi yang dikembangkan Ericsson, menurut Hardyana, jaringan dapat terjaga, aplikasi yang dibangun mempunyai visi jejaring dan sisi keamanan dan privasi juga digunakan dalam smartphone. "Operator juga memberi peranan penting dalam rantai aplikasi dengan aturan mereka," ucapnya. (eh)
Teuku Rifnu Wikana Ungkap Keponakan yang Jadi Korban Tabrak Lari adalah Anak Berprestasi
Salah satu korban tabrak lari itu, keponakan Teuku Rifnu Wikana yang bernama Teuku Ray adalah anak yang berprestasi. Akibat kejadian itu, Ray mengalami patah tulang.
