Langgar Pembajakan, Pendiri Website Ditahan

ilustrasi cyber crime
Sumber :
  • issa-eg.org

VIVAnews - Salah satu situs file-sharing terbesar, Megaupload, ditutup oleh aparat hukum Amerika Serikat. Megaupload dianggap melakukan pelanggaran hukum terkait aktivitas pembajakan.

Seperti dikutip dari laman BBC, jaksa federal menuntut Megaupload dengan tuduhan merugikan para pemegang hak cipta (copyright) senilai lebih dari US$ 500 juta. Penindakan ini juga berdasarkan banyaknya keluhan atas materi yang dibajak.

Kabar penutupan Megaupload terjadi sehari setelah maraknya protes terhadap Rancangan Undang-Undang Anti Pembajakan Online (SOPA) dan RUU Perlindungan Properti Intelektual (PIPA). Tapi para aparat penegak hukum mengatakan mereka telah mendapat perintah penutupan sejak dua minggu lalu.

Kementerian Kehakiman AS juga mengatakan dua pendiri Megaupload, Kim Dotcom (bernama asli Kim Schmitz) dan Mathias Ortmann telah ditangkap di Auckland, New Zealand, bersama dua pegawai lain yang dianggap terlibat. Tiga tersangka lain dikabarkan masih dalam pencarian.

Adapun tuduhan yang dituntut kepada Megaupload antara lain pelanggaran hak cipta, konspirasi melakukan aktivitas kriminal, juga pencucian uang. Pengadilan Federal di Virginia juga memerintahkan 18 nama domain yang terkait dengan perusahaan berbasis di Hong Kong ini.

Selain Megaupload, Departemen Kehakiman AS juga telah menindak 20 pelaku pelanggaran hukum pembajakan di sembilan negara. Sekitar US$50 juta aset juga telah diamankan.

"Para tersangka berkonspirasi membayar pengguna yang mereka ketahui meng-upload konten pembajakan dan mempublikasikan tautan itu ke seluruh pengguna internet di seluruh dunia," demikian pernyataan Kementerian Kehakiman AS.

Dengan melakukan tautan yang memanfaatkan situs pihak ketiga yang melakukan pelanggaran konten, para tersangka ini dianggap tidak perlu mempublikasikan konten itu ke Megaupload.

Sebelum ditutup paksa, Megaupload sempat membuat pernyataan yang membantah segala tuduhan. "Faktanya adalah sebagian besar trafik internet di Mega adalah legal dan kami akan tetap bertahan," tulis pernyataan itu.

"Jika industri konten mau memanfaatkan popularitas kami, kami sangat senang hati untuk melakukan dialog. Kami memiliki banyak ide bagus. Tetaplah berkomunikasi dengan kami," lanjut pernyataan Megaupload.

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri
Ilustrasi tagian listrik PLN membengkak.

Tarif Listrik April-Juni 2024 Diputuskan Tidak Naik

Kebijakan tidak menaikan tarif listrik pada April-Juni 2024 merupakan upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024