Renegosiasi Gas dengan Singapura Urusan BUMN

Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh mengumumkan kenaikan Tarif Dasar Listrik
Sumber :
  • Antara/Ismar Patrizki

VIVAnews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan pembicaraan renegosiasi kontrak gas Indonesia dengan Singapura menjadi tanggung jawab Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kalau dari kami sudah menyampaikan informasi ke atas, sudah menyurati Menteri Luar Negeri. Bahkan, sudah bertemu Dubes Singapura," kata Menteri ESDM, Darwin Z Saleh, di Jakarta, Kamis 26 Agustus 2010.

Darwin menuturkan, keputusan untuk menyerahkan urusan renegosiasi kontrak gas dengan Singapura kepada BUMN itu merupakan saran dari Kementerian Luar Negeri. Selain itu, upaya renegosiasi dianggap sebagai aksi korporasi yang pelaksanaannya terkait dengan PT Pertamina.

Terkait usulan tersebut, Darwin mengatakan sudah bertemu dengan Menteri BUMN sekitar dua pekan lalu.

Seperti diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah melakukan renegosiasi ulang terhadap kontrak-kontrak gas yang dianggap merugikan negara. Kesepakatan itu merupakan hasil kesimpulan pertemuan lima menteri terkait dengan Komisi IV, Komisi VI, dan Komisi VII DPR RI.

"Lucu, kontrak penjualan gas harganya tetap dalam waktu 25 tahun," kata Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hartarto saat itu.

Kontrak yang dianggap merugikan tersebut di antaranya kontrak gas dengan pihak Singapura. DPR menyoroti hal itu karena banyak keluhan dari pengusaha dalam negeri tentang kurangnya pasokan gas nasional. Tak hanya produksi terganggu, bahkan beberapa perusahaan telah tutup. (art)

Nikah Beda Agama, 5 Artis Ini Jalankan Puasa Ramadhan Tanpa Pasangan
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri

KPK: Sahroni Sudah Kembalikan Aliran Dana Rp 40 Juta dari SYL yang Mengalir ke Nasdem

Dalam kasus dakwaan gratifikasi yang menjerat Syahrul Yasin Limpo (SYL) tercatat ada aliran dana mengalir ke partai nasdem.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024