First Media Bidik 190 Ribu Pelanggan Baru

Ruang Back-End di Kantor Pusat First Media
Sumber :

VIVAnews - Hingga kuartal keempat tahun 2009, salah satu raksasa penyedia jasa layanan jaringan komunikasi pita lebar (broadband), PT First Media Tbk (First Media), mengklaim telah memiliki 270 ribu pelanggan. Di akhir tahun 2010, perseroan berharap jumlah pelanggannya bisa mencapai 460 ribu.

Hal itu diucapkan Dedy Handoko, Product Development & Marketing First Media, saat dijumpai wartawan di kantornya beberapa waktu lalu, Jakarta, Selasa 20 April 2010.

"Menurut data terbaru, per Maret 2010, jumlah pelanggan kami sudah menyentuh 290 ribu. Sepanjang tahun ini, kami harap ada tambahan sekitar 190 ribu pelanggan baru," ujar Dedy. " Sekurang-kurangnya kami bisa mengakuisisi 10 hingga 12 ribu pelanggan tiap bulannya," tandasnya optimis.

Sekadar diketahui, dari 290 ribu pelanggan yang dimilikinya sementara ini, 120 ribu di antaranya merupakan pelanggan TV kabel, dan 170 ribu lainnya adalah pelanggan Internet broadband. "60 persen dari total pelanggan adalah irisan antara keduanya, atau disebut pelanggan combo," ungkap Dedy.

Di tahun 2010, First Media mengharapkan adanya tambahan sekitar 60.000 pelanggan baru untuk pelanggan TV, dan sekitar 110 ribu pelanggan Internet broadband rumah.

"Kami cukup optimis karena di tahun ini ada investasi baru untuk penambahan kapasitas bandwidth pada pelanggan, yakni dari 500 ribu home pass menjadi sejuta home pass," kata Dedy.

Istilah home pass digunakan First Media untuk mengetahui jumlah rumah yang telah dilalui kabel layanan TV kabel maupun Internet broadband-nya. "Dari 500 ribu home pass yang kami miliki, kami baru optimalkan hampir 60 persennya, atau 290 ribu pelanggan rumah," ucap Dedy.

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

Adapun salah satu strategi perseroan untuk mengakuisisi pelanggan baru adalah dengan menggencarkan program-program promo dengan harga kompetitif. Misalnya, Paket D'Lite.

Paket promosi ini menawarkan akses Internet pita lebar dengan kecepatan 512 Kbps, lengkap dengan layanan televisi kabel yang lengkap dengan harga Rp 225 ribu.

Penyakit Demam Berdarah di Jakarta dikatakan meningkat sejak memasuki tahun 2024.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

Angka kasus demam berdarah di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan hingga Kamis sore 28 Maret 2024 tercatat sudah ada 390 kematian

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024