Lambang @ Masuk Koleksi Museum of Modern Art

VIVAnews - Orang Prancis dan Italia menyebutnya siput, sementara penduduk Norwegia mengatakan bentuknya mirip ekor babi. Orang China memanggilnya tikus kecil, dan ekor monyet adalah sebutan yang diberikan warga Jerman kepadanya.

Ia adalah simbol '@' yang ada dalam papan kunci komputer. Lambang ini merupakan komponen terpenting dari sebuah alamat surat elektronik (surel). Sebagian besar orang memakai simbol ini tanpa pikir panjang.

Museum of Modern Art di New York, Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk memasukkan lambang @ ini ke dalam koleksi desain dan arsitektur yang berhasil menyampaikan pesan dengan baik. Laman harian New York Times melaporkan bahwa pengakuan ini setara dengan anugerah Oscar di dunia perfilman Hollywood atau Grammy Award di industri musik.

Seksi arsitektur dan desain MoMA terdiri dari sekitar 28 ribu item yang dikumpulkan dari berbagai masa. Entri baru hanya bisa ditambahkan jika mendapat persetujuan dari komisi yang terdiri dari 25 spesialis desain dan aristektur yang bertemu sekali setiap tiga bulan.

Untuk mendapat restu komisi, sebuah desain harus memenuhi beberapa kriteria. Antara lain keselarasan antara bentuk dan fungsi, jelas, jujur, sederhana, inovatif, memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat, dan sebagainya.

"Kami juga mempertanyakan, jika objek itu tidak pernah dibuat, apakah dunia akan kehilangan sesuatu?" kata kurator senior bagian desain dan arsitektur MoMA, Paola Antonelli.

Antonelli mengatakan beragamnya sebutan dari berbagai masyarakat di dunia menunjukkan pentingnya tanda @. Dia juga mengungkapkan bahwa lambang ini telah berhasil menyederhanakan dan menyampaikan arti sesuatu yang rumit dengan jelas tanpa mengurangi maknanya.

Sejarah simbol @ ini sendiri tidak diketahui secara pasti. Diduga lambang ini muncul antara abad keenam hingga ketujuh sebagai pengganti kata Latin, ad, yang menunjukkan lokasi atau arah. Teori lain menyatakan bahwa simbol @ pertama digunakan di Venice, Italia, pada abad ke-16, sebagai pengganti amphora, alat ukur yang digunakan pedagang lokal.

Awalnya, lambang @ yang muncul dalam papan kunci mesin tik Underwood pada 1885 ini digunakan dalam dokumen akunting sebagai singkatan untuk 'seharga masing-masing'. Kondisi ini bertahan hingga programer komputer, Raymond Tomlinson, menambahkannya ke pesan elektronik pertama.

Tomlinson yang saat itu bekerja pada Bolt, Beranek & Newman, perusahaan teknologi yang mengembangkan jaringan komunikasi Departemen Pertahanan AS, bertanggung jawab atas sistem layanan pesan. Dia menulis alamat-alamat surel dengan menggunakan kode komputer.

Tomlinson memutuskan bahwa bagian awal dari alamat surel harus menunjukkan identitas pemiliknya dan bagian kedua adalah komputer tujuan. Dia menemukan bahwa simbol @ dapat memetakan hubungan tersebut.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024