Tifatul: E-Government Jadi Fokus Pemerintah
VIVAnews - Indonesia tampak lambat dalam menggelar layanan yang memanfaatkan ICT. Menurut data Economist Intelligence Unit Survey, Indonesia E-Readiness Rankings 2008, meski masih berada di atas Iran dan Azerbaijan, tetapi peringkat Indonesia masih di bawah Vietnam, Kazakhstan, dan Aljazair.
Untuk itu, pemerintah segera menggencarkan pengembangan infrastruktur telekomunikasi sampai ke pelosok negeri.
“Kami (pemerintah) sedang gencar-gencarnya mengembangkan infrastruktur telekomunikasi di pelosok-pelosok negri, untuk mendukung industri-industri seperti kesehatan, pariwisata, perumahan, keuangan, dan industri-industri lain,” kata Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informatika di sela sambutannya pada Peresmian SKKL Jakabare dan Satelit Palapa-D, di kantor Indosat, 17 November 2009.
“Selain itu, peningkatan reformasi dengan e-government juga menjadi fokus pemerintah. Tentu saja, pengembangan infrastruktur telekomunikasi menjadi faktor pendukungnya,” kata Tifatul. “Hal ini dimaksudkan utk memikat para investor dan meningkatkan pemberdayaan SDM baru yang bisa mendongkrak daya saing di Indonesia,” ucapnya.
Tifatul menyebutkan, semuanya berkaitan dengan pertumbuhan di industri informasi. “Saya yakin di Indonesia pertumbuhan industri informasi cukup tinggi dibandingkan negara-negara lain,” ucapnya.
Kekayaan budaya lokal kita, ucap Tifatul, tentu bisa menghasilkan informasi berlimpah. “Arus informasi ini seharusnya dapat membuat Indonesia memiliki pertumbuhan ICT yang lebih baik dibandingkan negara-negara lain,” kata Tifatul. “Hanya saja perlu dibarengi dengan pengembangan infrastrukturnya,” ucapnya.