Indonesia Sangat Butuhkan Konsultan SAP

VIVAnews - Meskipun telah menyediakan kelas online melalui SAP eAcademy, SAP Indonesia mengaku masih kesulitan dalam menarik minat muda-mudi di tanah air untuk menjadi konsultan SAP.

Rendahnya minat tersebut disinyalir karena tingginya biaya yang dibutuhkan seseorang untuk menyelesaikan modul-modul di dalam SAP Academy.

Menurut Jessica Schwarze, Marketing Manager SAP Indonesia, kurang terjangkaunya biaya akademi SAP, menjadi alasan utama kurangnya minat para pelajar atau mahasiswa untuk mengikutinya.

“Klien SAP di Indonesia semakin hari semakin membengkak. Tentu saja ini menyebabkan bertambahnya kebutuhan akan konsultan SAP lokal,” ucap Jessica pada VIVAnews di Jakarta, 13 November 2009.

“Namun, minatnya masih kecil sekali. Kemungkinan ini dikarenakan tingginya biaya akademi, yang mencapai US$ 5.000 (atau setara Rp 47 juta) sampai lulus,” ucap Jessica.

Padahal, di Indonesia, SAP memiliki lebih dari 90 perusahaan, yang mana menjadi ‘mangsa’ potensial bagi para konsultan SAP lokal. Diketahui dari berita VIVAnews sebelumnya, 70 persen di antaranya merupakan large enterprise, termasuk perusahaan telekomunikasi, finansial, dan pertambangan.

“Kami sudah coba dengan SAP eAcademy, yakni akademi konsultan SAP melalui kelas online, dan program UAP (university alliance program), yakni program kerja sama dengan institusi pendidikan dan universitas. Tapi, peminatnya masih segitu-segitu saja,” ucap Jessica.

Oleh karena itu, SAP akan lebih gencar menyelenggarakan SAP Career Day setiap tahun guna mendapatkan konsultan-konsultan baru yang fresh graduate.

“Di sana, para peserta dibolehkan berinteraksi langsung dengan mitra-mitra kami. Selanjutnya, peserta bisa mendapatkan beasiswa untuk SAP Academy ataupun SAP e-Academy dengan referensi mereka,” ucap Jessica.

Drama 4 Gol Lawan Madura United, Dewa United Jaga Asa Tembus Championship Series
Simulasi Makan Siang di Tangerang, Menko Airlangga Hartarto

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan membutuhkan 6,7 juta ton beras per tahunnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024